BeritaDaerahEkonomi BisnisNasionalPemerintahan

Menjelang Idul Adha Wabah PMK Kian Meningkat, Komisi II DPRD Babel Berikan Atensi Khusus!

Bagikan Berita

Pangkalpinang,BERITACMM.com

Tren kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menimpa hewan ternak sapi di Bangka Belitung (Babel) terus meningkat setiap harinya.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bangka Belitung (DPKP Babel) hingga kamis (19/05) kemarin, tercatat sebanyak 1567 ekor sapi terjangkit wabah PMK tersebut.

Tentunya hal ini menjadi perhatian khusus  bagi masyarakat, apalagi mengingat perayaan hari raya Idul Adha yang identik dengan berqurban hewan ternak seperti sapi dan kambing itu tak lama lagi akan segera tiba.

Seperti yang telah disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Babel, Ranto Sendu saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (23/05/2022).

“Menjelang kurban ini kita mau kualitas hewan yang sesuai dengan standart yakni sehat. Jangan sampai penyakit ini berlarut-larut masyarakat jadi korbannya,” ujar Anggota DPRD Fraksi Demokrat tersebut.

Terkait hal ini pula, Dikatakan Ranto, bahwa pihaknya akan memanggil Kepala DPKP Babel pada awal bulan juni mendatang,  untuk dimintai keterangan dalam mengatasi wabah PMK ini.

Selain itu, Ia juga meminta pihak DPKP Babel untuk turun aktif ke peternak-peternak sapi agar dapat memastikan hewan ternak tersebut dalam kondisi sehat.

“Jangan nanti bilang sehat, waktu di kurban sapinya berpenyakit, Kami himbau juga DPKP turun aktif mengatasi permasalahan ini,” kata Ranto.

“Pemanggilan DPKP rencana minggu-minggu pertama di bulan juni,  umtuk memastikan tentang penyakit PMK ini, secepatnya kita mencari solusi yang terbaik agar hewan-hewan yang di kurbankan sehat,” sambungnya.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi II DPRD Babel juga menghimbau kepada masyarakat, untuk tidak terlalu panik menghadapi wabah PMK ini.

Terakhir, Ia juga menganjurkan pihak DPKP untuk memasang ‘label sehat’ agar dapat memastikan hewan ternak sapi layak untuk di kurban dan tidak membuat masyarakat merasa khawatir saat berkurban.

“Jadi masyarakat tidak akan ragu dan tidak akan takut untuk berkurban, ini bentuk perhatian kami kepada rakyat Babel, agar hewan yang sudah di kurban itu layak untuk di makan,” pungkasnya.

(Jek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *