BeritaDaerahKesehatanNasionalPemerintahan

Kasus PMK Nyaris Lenyap, Kementan RI Minta Pemprov Babel Gencarkan Vaksinasi Bagi Hewan Ternak

Bagikan Berita

Pangkalpinang,BERITACMM.com

Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) meminta Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Pemprov Babel) untuk segera mempercepat vaksinasi bagi para hewan ternak.

Hal ini disampaikan Kemenpan RI melalui Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, usai mengetahui bahwa kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak yang ada di negeri serumpun sebalai berangsur menghilang dan hanya menyisakan dua kasus saja.

“Hari ini tadi laporan Pak Kadis, dari sekian kasus hanya tinggal dua. Jadi ini diharapkan tidak ada kasus lagi, kalo sudah tidak ada maka vaksinasi di masivkan minimal 80% sehingga akan menimbulkan kekebalan dan diharapkan memutuskan rantai penyebaran PMK ini,” ungkap Agung kepada beritacmm.com di Taman UMKM, Kamis (29/09/2022).

Selain itu, Dijelaskan Agung, dalam mendorong percepatan penanggulangan PMK ini, pemerintah pusat telah menyiapkan obat, disenfektan hingga Vaksin PMK yang telah di distribusikan kepada seluruh provinsi yang nantinya untuk segera dapat di implementasikan.

“Vaksinasi akan terus di dorong untuk terus dilakukan dan juga pemotongan (hewan ternak-red) bersyaratnya tentu untuk diminta kepada peternak untuk dapat melaporkan ke dinas, dan dinas melaporkan ke pusat,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan) Provinsi Babel, Edi Romdoni mengatakan, hingga saat ini vaksinasi bagi hewan ternak yang ada di Babel sudah hampir mendekati target yang telah ditetapkan.

“Ada 1400 target sapi untuk dilakukan vaksin, untuk saat ini sudah sekitar 1200-an, semua bertahap karna tidak seluruh sapi ini bisa kita lakukan vaksin,” bebernya.

Lanjut Edi, terkait belum mencapainya target vaksinasi bagi hewan ternak ini, Menurut pihaknya memang ada beberapa syarat yang harus disiapkan agar tidak ada kendala hingga efek samping yang ditimbulkan dalam melakukan vaksinasi tersebut.

“Vaksin itu ada syaratnya kalo sapi itu belum betul-betul sehat gak boleh , ya inikan recovery dari yang kasus PMK ke sehat dan yang bisa menetapkan sehat itu dokter. Saat ini masih tahap menunggu (untuk dilakukan vaksin selanjutnya-red),” pungkas Edi.

Ia juga berharap target vaksinasi bagi hewan ternak dapat segera tercapai agar dapat memberikan kekebalan terhadap hewan ternak dan dapat memutuskan penyebaran wabah PMK.

(Jek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *