NasionalBeritaDaerahPemerintahan

5-10 Titik Hot Spot Terpantau di Babel Setiap Hari, Mikron Beberkan Penyebabnya

Bagikan Berita

Pangkalpinang,BERITACMM.com

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mikron Antariksa mengatakan, bahwa setiap harinya terpantau ada sekitar lima hingga sepuluh titik panas (Hot Spot) di Wilayah Negeri Serumpun Sebalai.

Bahkan, dikatakannya, Hot Spot tersebut sempat terpantau hingga di dua puluh satu lokasi di wilayah Babel, tentu hal ini sangat mengkhawatirkan.

Menurut Mikron, memang ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya jumlah titik panas pada saat ini, salah satunya yaitu masih banyaknya masyarakat yang melakukan pembukaan lahan dengan sistem pembakaran.

“Memang pembakaran itu penyebab faktornya untuk pembukaan lahan, namun juga bisa karna tidak terjadi apa-apa, hal ini hanya dikarenakan sesuatu seperti pantulan dari air, pasir, karna sangking panasnya (cuaca-red) dia memantulkan sehingga menjadi titik panas,” ucap Mikron, usai membuka Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Bangka Belitung, Selasa (23/05/2023).

Oleh karna itu, selain mengajak seluruh stakeholder untuk sama-sama mencegah hal tersebut, pihaknya juga telah menyiapkan langkah-langkah guna mengantisipasi karhutla di Provinsi Babel ini.

“Pertama, seperti sosialisasi kepada masyarakat seperti hari ini, bisa sampai ke lapangan dan desa agar dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahayanya pembakaran lahan ini,” terangnya.

Selain itu, hal lainnya yakni melakukan monitoring manajemen hingga sampai ketingkat desa. “Kami akan membentuk satuan tugas pencegahan penanganan karhutla dan kekeringan,” jelas Mikron.

Lanjut Mikron, yang ketiga yakni melibatkan seluruh masyarakat di lokasi. Yang keempat yaitu penindakan dan penegakan hukum.

“Dan yang kelima atau terakhir, kita lakukan upaya penanganan. Bahkan kesiapan yang di lapangan untuk mengatasi kekeringan kita sudah menginventarisir berapa jumlah lumbung yang ada di Babel, berapa jumlah kolong dan lain-lain untuk dijadikan sumber air lain apabila terjadi kekeringan,” pungkas Kepala Pelaksana BPBD Babel ini.

(Jek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *