Sinergi dengan Puskemas Gerunggang, Lapas Pangkalpinang Deteksi Dini Kesehatan Jiwa Warga Binaan
Pangkalpinang,BERITACMM.com
Lapas Kelas IIA Pangkalpinang Kanwil Kemenkumham Babel bekerjasama dengan Puskesmas Gerunggang melakukan penyuluhan mengenai pentingnya menjaga dan membina kesehatan jiwa dan pelaksanaan skrinning kejiwaan bagi 40 warga binaan yang dipilih secara acak, bertempat di Gedung Serba Guna Lapas Pangkalpinang, Kamis (6/7/2023).
Dalam hal ini, Salah seorang tim medis Puskesmas Gerunggang dokter Mardya Oktarini mengatakan, bahwa kesehatan jiwa ini sangatlah penting bagi seluruh masyarakat terutama bagi warga binaan.
“Karena terkadang kita sering menyepelekan mental seseorang, apalagi warga binaan yang sering dikucilkan oleh masyarakat, mereka merasa tidak berguna setelah masuk Lapas, mungkin karena melakukan kesalahan yang sulit dimaafkan,” ucapnya.
Oleh karna itu, lanjut Mardya, pihaknya merasa pemeriksaan kesehatan jiwa begitu penting, terutama untuk mencegah munculnya kerusakan terhadap mental.
“Kesehatan mental bukan berarti sakit jiwa tapi kalau kesehatan mentalnya mulai terganggu bisa menyebabkan penyakit jiwa,” bebernya.
Dirinya juga menjelaskan, untuk mencegah penyakit jiwa itu berlanjut ada baiknya kesehatan mentalnya dijaga, untuk deteksi dini terhadap gangguan jiwa.
Menurut Mardya, gangguan jiwa dan mental ini ada beberapa tahap dan beberapa jenis. Untuk mengetahuinya, salah satunya dengan mendeteksi gejala stres berlebih atau gejala cemas berlebih
“Kalau stres semua orang pasti punya stres tidak ada yang tidak mempunyai stres, tetapi tergantung mekanisme setiap orang dalam mengelola stres tersebut. Pertama ciri seseorang itu stres, biasanya jika diajak bicara sering gugup atau kededep, jantung sering berdebar, sakit kepala berlebihan dalam artian sudah minum obat tapi tidak membaik dan telah diperiksa namun masih terus-terusan sakit kepala, lelah yang terlalu berlebihan, tidak melakukan aktifitas apapun, gampang capek, tidak mempunyai minat terhadap apapun, tidak berfikir jernih, bahkan sampai berfikir untuk bunuh diri, hal ini harus diwaspadai jika sudah mempunyai pikiran seperti itu dan merasa tidak berharga terhadap diri sendiri.” Ungkapnya.
Ditempat yang sama, Dokter Lapas Pangkalpinang dr. Nanda Farrah Dina menyampaikan, kegiatan penyuluhan, pembinaan dan skrinning kesehatan jiwa ini merupakan bentuk jaminan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kami sebagai petugas medis untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa kepada warga binaan.
“Selanjutnya apabila hasil deteksi ditemukan ada warga binaan yang bermasalah kesehatan jiwanya, maka didiskusikan kepada Kalapas untuk intervensi tindak lanjut, atau dapat dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat yang mempunyai tenaga kesehatan terlatih kesehatan jiwa,” ujar Nanda.
Sementara itu, Kalapas Pangkalpinang Badarudin menjelaskan, bahwa dalam pemberian layanan kesehatan termasuk layanan kesehatan jiwa, tentu pihaknya akan berupaya maksimal untuk dapat memenuhi standar.
Seperti yang telah ditetapkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : PAS-304.PK.01.07.01 Tahun 2016 Tentang standar pelayanan kesehatan mental/jiwa bagi narapidana dan tahanan di Lapas, Rutan dan Rumah Sakit Pengayoman.
“Kesehatan jiwa pada warga binaan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan program pembinaan yang kami berikan selama menjalani masa pemidanaannya di Lapas, sehingga Lapas menjadi tempat yang penting untuk dilakukan deteksi dini persoalan atau kesulitan emosi dan perilaku yang mungkin mereka hadapi,” jelasnya
Lebih lanjut, dikatakan Badarudin, apabila hasil skrinning terdapat indikasi gangguan jiwa maka pihaknya akan segera menindaklanjuti pada tingkat layanan kesehatan yang memilki fasilitas kesehatan jiwa, tentu dalam pelaksanaannya merujuk pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan deteksi dini masalah gangguan kejiwaan dan penanganannya pada warga binaan dapat lebih cepat dilakukan,” pungkasnya.
(jek)