Harga Beras Buat Masyarakat Geleng-geleng Kepala, Ahmad Yani Beberkan Penyebabnya
Pangkalpinang,BERITACMM.com
Tren kenaikan harga beras di Bangka Belitung (Babel) hingga saat ini tidak sedikit membuat masyarakat merasa khawatir.
Dalam hal ini, Asisten II Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel, Ahmad Yani mengatakan, memang ada beberapa hal yang menjadi faktor kenaikan harga beras.
Salah satunya karna dipicu berkurangnya pasokan beras dalam negeri, yang diakibatkan berakhirnya masa panen dan penurunan produksi dampak El Nino yang menyebabkan kekeringan di beberapa daerah sentra produksi beras.
“Kenaikan harga ini terjadi di seluruh wilayah Indonesia sejak pertengahan tahun 2023. Namun, tren kenaikan harga beras di wilayah Kep. Babel baru terlihat sejak September 2023,” tuturnya, Senin (18/09/2023).
Selain itu, untuk kenaikan harga beras, lanjut Ahmad Yani, hanya pada jenis medium dan premium saja. Dimana harga jenis beras medium meningkat sebesar sebesar 3,33% (m-to m), sementara harga beras jenis premium meningkat sebesar 2,72% (m-to m).
“Sejalan dengan kondisi tersebut, tekanan inflasi dari komoditi beras juga meningkat dari waktu ke waktu,” tuturnya.
Sementara itu, untuk menjaga ketersediaan serta kestabilan harga beras di Babel tetap berada pada level aman, Ahmad Yani mengungkapkan, bahwa pihaknya bersama dengan Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan, Bulog, Pemerintah Daerah di Kabupaten/Kota, serta stakeholder terkait melakukan beberapa langkah upaya dengan mengedepankan sinergi kebijakan dan kelembagaan selaras dengana Peta Jalan pengendalian Inflasi Nasional.
Antara lain dengan memperkuat operasi pasar dan Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog, memberikan subsidi ongkos angkut untuk komoditas pangan strategis, penguatan pengawasan Harga Eceran Tertinggi (HET), memperluas kerjasama antar daerah, penguatan kluster dan intensifikasi penanaman komoditas pangan, bantuan pangan, penguatan infrastruktur logistik, mendorong kelancaran bongkar muat barang, memperkuat sinergi melalui pelaksanaan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dan penguatan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) sebagai early warning.
Namun, Ahmad Yani juga berpesan dengan adanya dampak fenomena el nino, mayarakat diminta untuk bijak dan tidak konsumtif.
“Walaupun stok beras kita aman, tapi kami himbau agar masyarakat utamanya dalam membelanjakan uangnya untuk bersikap bijak,” pesannya.
(Jek/*)