BeritaDaerahEkonomi BisnisNasional

Bersama PT Timah Tbk, Usaha Ikan Asin Dewi Mampu Hasilkan Ratusan Kilo Ikan Asin per Hari

Bagikan Berita

BANGKATENGAH,BERITACMM.COM

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan negara kepulauan yang memiliki hasil laut yang melimpah. Menyadari potensi tersebut, PT Timah Tbk terus memberikan dukungan kepada para pelaku usaha di sektor industri perikanan.

Melalui program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK), PT Timah Tbk mendorong UMKM di wilayah operasionalnya untuk terus berkembang dan mandiri.

Manfaat dari program PUMK PT Timah Tbk sudah banyak dirasakan oleh para pelaku UMKM, salah satu mitra binaan PT Timah Tbk yang mempunyai usaha di bidang industri perikanan adalah Dewi.

Perempuan warga Dusun Pantai, Desa Batu Be Lubang, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka ini sukses menjalankan usaha perebusan ikan asin. Tinggal di pesisir pantai, Dewi memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan usahanya karena memiliki bahan baku yang mencukupi.

Menurut Dewi, usaha perebusan ikan asin ini merupakan usaha warisan keluarga yang sudah berjalan selama 30 tahun lebih. Namun usahanya belum berkembang signifikan karena keterbatasan modal.

“Saya sudah 3 tahun menjadi mitra PT Timah, tapi usaha ini sendiri sudah ada sejak lama, usaha warisan orang tua kami, dan orang tua kami warisan dari nenek kami. Jadi sudah ada sekitar 30 tahun, ” dia berkata.

Dewi bercerita, setelah bermitra dengan PT Timah Tbk, ia mampu meningkatkan jumlah produksi ikan asinnya. Hal ini juga berdampak pada peningkatan omzet penjualan.

“Awalnya bahan baku kami terbatas karena modal kami hanya terbatas minimal 10 keranjang per hari. Namun setelah mendapat pinjaman modal dari PT Timah Tbk kami bisa mendapatkan bahan baku 30 keranjang,” kata Dewi beberapa waktu lalu.

Saat ini, kata Dewi, mereka bisa memproduksi ikan basah sebanyak 800kg hingga 1 ton per hari untuk dijadikan ikan asin. T.

“Hal ini tentunya juga berdampak positif terhadap omzet kami, dalam sehari kami bisa mengolah 800 kg hingga 1 ton ikan basah menjadi ikan asin,” kata Dewi.

Meski berproduksi dalam skala besar, ia tidak pernah kesulitan memasarkan produknya. Karena kebutuhan masyarakat terhadap ikan asin cukup tinggi, namun mereka juga terkendala dengan cuaca, jika memasuki musim hujan tidak bisa berproduksi karena penjemuran ikan asin masih mengandalkan sinar matahari.

“Bisa dibilang tidak ada kendala, kecuali hujan. Karena kalau tidak ada sinar matahari kita tidak bisa menjemur ikan asin. Kalau seharian tidak menjemur ikannya akan busuk. Kalau rusak biasanya dijual ke peternak untuk dijadikan pakan ternak,” ungkapnya.

Berbagai jenis ikan asin yang dihasilkannya seperti ikan teri, ikan ciw Bangka, ikan tambang, dan ikan laysi. Ia belum merambah ke jenis ikan lain karena masih mengalami kendala dalam pengolahannya.

Sedangkan jenis ikan yang paling banyak digemari adalah ikan teri asin, kata Dewi.

Dewi menuturkan, banyak kemajuan yang diraih dalam usahanya setelah menjadi mitra PT Timah Tbk. Dengan pinjaman modal itu, produksinya meningkat sehingga bisa juga menambah tenaga kerja yang merupakan warga.

“Terima kasih PT Timah yang telah memberikan modal kepada kami, karena dengan bantuan modal ini kami dapat meningkatkan jumlah produksi ikan asin, selain itu kami juga dapat mempekerjakan masyarakat lokal dalam proses produksinya,” ujarnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *