BeritaDaerahNasionalPemerintahan

Kalapas Narkotika Pangkalpinang Ajak WBP Merefleksikan Diri Dimomen Bulan Suci Ramadhan

Bagikan Berita

PANGKALPINANG,BERITACMM.COM

Kepala Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang, Nur Bambang Supri Handono mengajak Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) untuk merefleksikan diri di momen bulan suci Ramadhan ini.

Untuk mewujudkan hal tersebut, dikatakan Nur, pihaknya telah menyiapkan berbagai kegiatan positif yang bisa diikuti oleh para WBP.

Kegiatan yang diberikan mulai dari Salat Isya berjemaah, ceramah agama, Salat Tarawih berjemaah hingga tadarus Al-Quran. Semua kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Darut Taubah Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang. 

Kalapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang, Nur Bambang Supri Handono mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap tahunnya di bulan ramadan. Bahkan, katanya, kegiatan ini juga menjadi salah satu program pembinaan kerohanian Islam yang dilaksanakan oleh Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang selama bulan Ramadan. 

Disamping itu , tujuan program ini dilakukan agar warga binaan dapat memaksimalkan waktu di bulan Ramadhan untuk melaksanakan ibadah. Dengan adanya kegiatan ini pihaknya berharap efektif menjadi sarana pembinaan kerohanian Islam bagi warga binaan. 

“Jadi setelah berbuka puasa, bagi yang muslim kami beri kesempatan untuk mengikuti salat tarawih berjemaah. Itu bergiliran, kita bagi per bloknya. Kita batasi karena memang melihat kapasitas masjidnya dan kondisinya malam hari, kita juga mempertimbangkan dari sisi keamanan,” kata Nur, Jumat (22/3/2024). 

Nur menyebut, setiap harinya, secara bergantian ada 80-an warga binaan yang diberikan kesempatan mengikuti salat tarawih berjamaah. Itu pun, kata dia, perwakilan dari setiap kamar di masing-masing blok hunian. 

Kemudian untuk para santri, lanjut Nur, melakukan tadarus Al Qur’an hingga pukul 22.00 WIB.

“Untuk tadarusan itu hanya diikuti 20 orang santri. Untuk kegiatan ini, mereka diawasi oleh petugas keamanan yang kita tempatkan sekitar 14 orang,” jelas Nur. 

Lebih lanjut Nur menambahkan, kegiatan ramadan ini juga sebagai upaya menambah keimanan dan ketaqwaan warga binaan kepada Allah SWT. Sehingga ketika saatnya bebas dari masa pidana, mereka bisa berkelakuan baik dan dapat kembali berbaur dengan masyarakat.

“Ini harapan kita. Untuk itu, kita berharap warga binaan dapat memanfaatkan momentum ramadan untuk kembali merefleksi diri, sehingga sikap dan kepribadian menjadi lebih baik lagi. Karena kegiatan ini akan menjadi bekal untuk warga binaan, terutama bagi mereka yang akan bebas, sehingga dapat kembali bersosialiasi dengan masyarakat dengan baik,” pungkas Nur.

(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *