Ancaman Fenomena La Nina, BPBD Babel Ingatkan Pemda Untuk Siap Siaga
PANGKALPINANG,BERITACMM.COM
Kepal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kep Bangka Belitung (Babel) Mikron Antariksa, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah bersiap siaga dalam menghadapi fenomena La Nina, yang diprediksi akan terjadi pada bulan Juni hingga Agustus 2024 ini.
Menurut Mikron, fenomena La Nina memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap Babel. Untuk itulah, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah personel dan alat kelengkapan seperti transportasi air dan alat pemangkas pohon pun sudah mulai disiagakan, guna merespon cepat bila terjadi bencana banjir ataupun angin kencang.
“Dengan adanya fenomena La Nina sudah bisa kita lihat, dua hari ini Bangka Belitung dalam keadaan hujan dan ada juga angin kencang. Yang perlu kita antisipasi di bulan November, kita sudah mensiagakan agar dapat evakuasi korban apabila memang ada korban yang ditimbulkan,” jelasnya, ketika dikonfirmasi awak media melalui telepon seluler, Senin (24/06/2024).
Pihaknya juga sudah memberikan surat edaran kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, untuk melakukan kesiapsiagaan dini dalam menghadapi La Nina tersebut.
Diketahui, sepanjang tahun 2024 setidaknya terdapat 52 bencana yang mayoritas, merupakan banjir yang melanda dibeberapa daerah di Provinsi Bangka Belitung.
Selain itu, dari data kebencanaan di 2023, tercatat ada 1.112 kejadian bencana yang terjadi, hal itu didominasi oleh kebakaran hutan dan lahan.
Dengan maraknya kasus kebencanaan ini, Mikron menghimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati. Apalagi saat sedang berwisata ke pantai selama masa liburan sekolah.
“Perhatikan masalah angin dan ombak, kalau kencang dan tinggi untuk ditunda dulu main air laut. Tentu saja kami juga himbau kepada pengelola wisata juga harus memberikan peringatan terhadap keselamatan para pengunjung,” ujar Kepala BPBD Babel ini.
Apalagi sebelumnya, lanjut Mikron, terdapat sejumlah kasus korban yang terseret ombak, hingga ada yang menimbulkan korban jiwa.
“Kemarin juga ada tragedi di sampur meninggal di laut, lalu di matras juga ada tiga orang yang terseret ombak namun bisa diselamatkan,” imbuhnya.
Selain itu, dikatakan dia, BPBD Babel juga sudah melakukan pemetaan titik daerah yang rawan akan bencana, seperti cuaca ekstrem, banjir dan angin kencang.
Dimana dalam pemetaan tersebut terdapat 33 titik daerah yang rawan bencana, dengan jumlah terbanyak berada di Kabupaten Bangka Barat.
“Untuk titik rawan paling banyak, ada di Kabupaten Bangka Barat. Disamping hujan yang mengakibatkan banjir, angin kecang dan ombak sangat bisa memperburuk keadaan,” bebernya.
(Jek)