Defisit oh Defisit, Pemprov Babel Kencangkan Ikat Pinggang
PANGKALPINANG,BERITACMM.COM
Realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi Kep Bangka Belitung (Babel) pada semester 1 bulan Juni 2024 hanya menyentuh diangka 39 persen saja.
Artinya realisasi pendapatan Pemprov Kep Babel tak sampai pada target yang telah ditetapkan atau defisit. Demikian hal itu dikemukakan oleh Pejabat (Pj) Gubernur Kep Babel Safrizal Zakaria Ali, usai memimpin rapat evaluasi, di Ruang Pasir Padi, Jumat (28/06/2024).
“Dan prediksi pendapatan kita juga akan kekurangan sebesar Rp 195 miliar, jadi dengan tagging Rp 285 miliar dan ditambah kekurangan pendapatan tadi. jadi untuk APBD kita Rp 3 triliun, maka untuk APBD perubahan nanti kita akan mengurangi menjadi sekitar Rp 2,6 triliun. Itu baru realistis karna PAD (Pendapatan Asli Daerah) kita tak tercapai,” kata Safrizal ZA.
Pemicu penurunan PAD Pemprov Babel ini, dijelaskan Safrizal, lantaran menurunnya sektor produksi sehingga berpengaruh terhadap sektor mobilitas pajak daerah.
Pihaknya juga nanti akan melakukan penegakan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), hal itu lantaran masih banyaknya masyarakat yang enggan membayar pajak tersebut, sehingga mempengaruhi PAD saat ini.
Kemudian pemicu lainnya yaitu penuruan jumlah kendaraan baru. Dimana diketahui, jumlah kendaraan baru pada tahun 2024 ini hanya berkisar 23 persen saja, tentu hal tersebut jauh menurun apabila dibandingkan pada tahun 2023 lalu di periode yang sama yang berada di angka 35 persen.
“Jadi penurunan kendaraan baru berarti pajak kendaraan baru itu tak terpungut. Kemudian juga penurunan (pendapatan-red) di sektor pajak bahan bakar, karna industri beberapa tidak beroperasi artinya konsumsi bahan bakar juga turun, padahal salah satu pendapatan provinsi ini adalah pajak bahan bakar,” jelasnya.
Lalu di sektor air permukaan, lanjut Safrizal, pemprov Babel juga akan mengalami penurunan lantaran banyaknya pabrik yang tidak beroperasi.
“Dari 5 sub sektor pendapatan ini pun prediksi kita, kita tidak akan memenuhi pendapatan Rp 195 miliar. Ini belum yang memang kita sudah tangging duluan Rp 285 miliar sebelumnya, karna celah defisit terlalu besar yang dibuat jadi sudah kita tagging duluan,” beber Pj Gubernur Babel ini.
Dikatakan dia, atas terjadinya defisit yang sangat besar ini, Pemprov Babel akan mulai mengencangkan ikat pinggang dengan menunda beberapa belanja yang tidak prioritas.
Bahkan jajaran pejabat Eselon II Pemprov Babel juga diminta untuk mengurangi biaya operasional perawatan kantor maupun perjalanan dinas.
“Kita akan melakukan tagging atau revisi jilid dua, itu akan menunda beberapa belanja yang tidak prioritas. Kita tidak akan menggangu gaji dan tunjangan (ASN), tetapi kita minta kepala dinas untuk melaporkan mengenai pengurangan biaya operasional, biaya perawatan kantor, itu kita tunda dulu,” imbuhnya.
Selain itu, penyelenggaraan bimbingan teknis (bimtek) dihimbau untuk dilakukan dengan cara yang lebih ‘hemat’ dan juga project-project yang akan dilelang pada tahun 2024 ini agar dapat ditunda terlebih dahulu.
“Namun kalo sudah lelang tapi belum kontrak kita akan minta reschedule, kita hitung kalo bisa dibiayayi kita bayar tahun ini, kalo tidak bisa kita negosiasi lagi kita bayar sebagian (dulu), sebagiannya tahun depan,” tegasnya.
“Ini skenario yang bisa dibuat agar kekurangan defisit ini terselesaikan, sambil saya minta kepada Bakuda bidang pendapatan untuk mengintensifikasi dan mengekstensifikasi potensi pajak yang kita miliki,” pungkas Safrizal ZA.
Terakhir, Safrizal juga akan meminta Bappeda Provinsi Kep Babel untuk menunda terlebih dahulu pembayaran hutang ke PT SMI. Hal ini semata-mata agar pihak pemprov dapat ‘sedikit bernafas’ dalam menjalankan roda pemerintahan.
(Jek)