Penerima Manfaat KUR di Babel Diprediksi Akan Meningkat, Pemerintah ‘Lirik’ Data Calon Debitur Potensial
PANGKALPINANG,BERITACMM.COM
Upaya Pemerintah untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) nampaknya cukup berhasil terimplementasikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Berdasarkan data yang diterima media ini, baru pada Juni tahun 2024 saja total masyarakat yang menerima dana KUR telah mencapai 15.928 debitur, dengan total dana KUR yang dikucurkan senilai Rp 831.337.340.005,-.
Angka itu juga diprediksi akan terus meningkat melebihi tahun 2023, dimana pada saat tahun 2023 kemarin tercatat ada sebanyak 32.561 debitur yang telah menerima manfaat dari program KUR ini.
“KUR memang merupakan program pemerintah yang dimaksud untuk membantu para pelaku usaha. Apabila di UMKM, program ini untuk menjadikan UMKM naik kelas. suatu terobosan/opsi bagi kawan-kawan UMKM untuk mengembangkan usahanya,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Prov Kep Babel Riza Aryani, ketika diwawancarai oleh media ini, Selasa (09/07/2024).
Disamping itu, lanjut Riza, bahwa pemerintah provinsi maupun daerah juga bertugas untuk mengoptimalisasikan proses pengunggahan data calon debitur potensial penerima KUR dalam sistem informasi kredit perusaha (SIKP). Dimana hal ini sesuai dengan SE Mendagri no 500.2.4/5743/SD tentang akselerasi penyaluran kredit usaha rakyat.
“Jadi disitu kepala daerah mendorong meningkatkan kualitas maupun kuantitas input calon debitur potensial dalam SIKP. Sepeti peningkatan jumlah debitur yang memiliki NIB, juga salah satunya kita bersama pihak perbankan lainnya turut mensosialisasikan kemudahan berusaha dengan bunga yang ringan,” jelasnya.
Seperti diketahui, berdasarkan hasil monitoring evaluasi pihak DKUMK Babel bahwasannya pada periode Triwulan II 2024 terdapat 2.821 data calon debitur potensial lingkup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah diinput dalam SIKP.
Dari data tersebut, sebanyak 795 data calon debitur (42,08 persen) belum pernah mengakses kredit program pemerintah. Tentu ini menunjukkan adanya progres yang sangat baik.
Lalu lanjut Riza, dari aspek kuantitas pada periode Triwulan II 2024, seluruh pemerintah kabupaten/kota juga tercatat telah melakukan input data calon debitur potensial pada SIKP. Kabupaten Bangka Barat sebagai pemerintah daerah dengan input data calon debitur potensial tertinggi periode Triwulan II 2024.
“Sedangkan dari aspek kualitas terdapat peningkatan input data Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai isian pada variabel izin usaha dibandingkan triwulan sebelumnya, semula hanya sebesar 89,68 persen menjadi 91,95 persen. Kabupaten Belitung Timur sebagai pemerintah daerah dengan kualitas data calon debitur potensial terbaik periode Triwulan II 2024 ini,” tutur Riza.
Hingga saat ini juga, disampaikan Riza, pemerintah terus berupaya dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas input data calon potensial tersebut dan juga telah menyiapkan beberapa strategi muktahir yang akan dilakukan kedepan.
Seperti mendata dan memperluas sosialisasi kepada pelaku UMK perempuan dan penyandang disabilitas dan menerapkan layanan perbankan sabtu dan minggu.
“Serta membuka opsi KUR dengan berbagai pemangku kepentingan dan mendorong peran pemerintah daerah dalam ekosistem KUR,” terang Kepada Dinas Koperasi dan UKM Babel ini.
Terakhir, Riza Aryani juga menghimbau para pelaku usaha baru untuk tidak takut terjun dalam pusaran bisnis. Pihaknya juga siap membantu apabila para pelaku usaha mengalami kesulitan, baik secara administrasi ataupun sekedar diminta sebagai sarana dalam memberikan edukasi terkait pengelolaan manajemen.
“Jangan takut untuk berusaha, kami pemerintah melalui UU cipta kerja dan melalui PP No 7 tahun 2021 tentang kemudahan berusaha, (bahwasannya) akan banyak fasilitas yang kami berikan kepada para pelaku usaha mulai dari NIB Gratis, PIRT Gratis, Edukasi, terus sertifikat halal, tinggal modal yang paling utama bukan hanya uang (tapi-red) modal keinginan dan niat untuk berusaha,” imbuhnya.
(Jek)