BeritaDaerahNasional

Akademisi Sebut Erzaldi – Yuri ‘Key Player’ di Pilgub Babel, Calon Kandidat Kuat

Bagikan Berita

PANGKALPINANG,BERITACMM.COM

Dosen Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung (UBB) Ariandi Zulkarnain menilai dinamika pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bangka Belitung tahun 2024 ini akan sangat menarik.

Bahkan, dia menilai Partai Gerindra akan menjadi kunci dalam ‘petarungan’ nanti karna memiliki sosok Mantan Gubernur Babel periode 2017-2022, Erzaldi Rosman Djohan yang telah mendapatkan rekomendasi untuk berpasangan dengan Yuri Kemal Fadlullah, pada Pilgub 2024 ini.

“Gerindra tentu sangat – sangat menjadi key player pada kontestasi kali ini karena memang memiliki petahana. Konstelasi politik di daerah yang memiliki petahana kecendrungannya mereka sangat – sangat diuntungkan,” kata Ariandi, Selasa (30/07/2024).

Lanjut Ariandi, seperti yang pernah di uraikan oleh perludem bahwasannya tujuan dasar dari pilkada serentak untuk menciptakan equal playing battle field menjadi sulit untuk dicapai, karena petahana tidak memulai dalam posisi yg sama dengan lawan lawan politiknya. Petahana memiliki instrumen dan resource yang sudah ia pahami dengan baik dalam ruang program pemerintahan.

Meskipun dalam demokrasi kontemporer keterpilihan petahana sangat tergantung pada preferensi dan perilaku pemilih masyarakat. 

“Dalam sistem multi partai, 20% kursi di parlemen daerah butuh segera dikunci, peta politik akan terlihat setelah key player (pemain kunci) dalam hal ini petahana membangun kekuatan politik untuk mendapatkan kandidasi dalam koalisi parpol. Maka kunci peta politik lokal sangat di pengaruhi oleh dinamika antar calon kepala daerah maupun partai politik yg akan mengusung,” ujar dia.

“Ada kepentingan publik yang juga harus di bawa ke dalam ruang kontestasi, isu lokal apa yang perlu dirawat, diselesaikan bersama. Sehingga konstelasi pilkada tidak lepas dari kontestasi gagasan,” sambung Ariandi.

Bahkan dikatakan Ariandi, dinamika kontestasi Pilkada 2024 yang sudah terbangun dalam beberapa bulan terakhir kini bergeser pada proses politik terkait mekanisme mengawal rekomendasi hingga sampai ke DPP Partai. Sebagaimana diketahui pasangan Erzaldi – Yuri menjadi calon pertama yang telah mendapatkan koalisi pengusung.

“Diatas kertas memang begitu hukumnya bahwa petahana setidaknya memiliki resource (sumber daya) lebih dalam memulai pemilu karena mereka tidak memulai dari nol,” jelasnya.

Disamping itu, kinerja pemerintahan saat petahana memimpin, tentu cenderung akan dijadikan pembelajaran dalam membuat kebijakan, agar memberikan dampak yang lebih signifikan kepada masyarakat dan daerah.

“Mereka kemudian bisa meng-call back, kembali apa yang sudah mereka lakukan 5 tahun belakang. Kemudian meramu kembali dalam program – program kedepan,” ungkapnya.

Namun terlepas dari itu, Akademisi UBB ini berharap, pemilu dapat menjadi agenda dalam membangun politik representatif, yang bisa menjadi agenda baik bagi daerah untuk bersama melakukan konsolidasi demokrasi serta melahirkan kepentingan publik dalam ruang kebijakan.

Adapun politik representatif yang dimaksud terbagi dalam 4 unsur yakni formalistik, simbolik, deskriptif dan substantif. Walaupun dua unsur terakhir dinilai kerap kali dikesampingkan. 

Ia juga berharap, siapa pun nanti sosok yang akan menjadi peserta kontestasi di Pilkada harus miliki perencanaan terukur bagi pembangunan Babel. 

“Saya kira itulah momentumnya, bagaimana ruang kebijakan itu benar – benar dihasilkan dari ruang representasi yang unsurnya bukan hanya sekedar simbolik dan formalistik. Ada kepentingan publik yang juga harus di bawa ke dalam ruang kontestasi, isu lokal apa yang perlu dirawat diselesaikan bersama, sehingga konstelasi pilkada tidak lepas dari kontestasi gagasan,” imbuhnya.

(Jek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *