Dewan Babel Dukung APH Ungkap Dugaan Korupsi di RSUP Soekarno : Mereka Harus Bertanggung Jawab!
PANGKALPINANG,BERITACMM.COM
Terungkapnya dugaan tindak pidana korupsi pengadaan alat kesehatan di RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung ternyata telah memantik respon dari berbagai pihak.
Salah satunya dari anggota Komisi IV DPRD Bangka Belitung (Babel) Akhsan Visyawan. Dikatakan dia, bahwa pihak legislatif mendukung penuh upaya aparat penegak hukum (APH) dalam menyingkap tabir dugaan korupsi di rumah sakit provinsi tersebut.
“Tentu saya akan support, pihak keamanan juga sudah mengambil sikap karna yang rugi itu masyarakat Babel,” tutur Akhsan, ketika ditemui Selasa (13/08/2024).
Sebagaimana diketahui, Polda Kepulauan Bangka Belitung melakukan penyitaan barang bukti terkait dugaan tindak pidana korupsi pengadaan alat kesehatan di RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung, Kamis (8/8/24) kemarin.
Adapun alat kesehatan tersebut yakni 1 set alat Kedokteran Umum Modular Operating Theater (MOT) pengadaan barang tahun 2021 lalu.
Berdasarkan informasi yang diterima oleh pihak kepolisian , barang pengadaan tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh pengguna barang atau jasa sejak diserah-terimakan dari penyedia sampai saat sekarang sehingga terindikasi adanya dugaan tindak pidana korupsi
Bahkan, serah terima hasil pekerjaan ini juga dilakukan tanpa melalui uji kelaikan fungsi atas kebermanfaatan MOT sesuai dengan tujuan kegiatan pengadaan sehingga menyebabkan kerugian negara. Sementara itu, untuk indikasi kerugian negara diperkirakan mencapai Rp 5,1 miliyar lebih, sesuai keseluruhan nilai kontrak.
Lebih lanjut, dijelaskan Akhsan, indikasi adanya ‘permainan’ dalam proyek pengadaan MOT ini sebenarnya sudah terendus sejak lama.
Bahkan, ketika pihak DPRD Babel meminta agar alat MOT itu segera dioperasikan namun selalu saja pihak RSUP Soekarno berdalih.
“Kalo berkomunikasi juga sudah lama, sudah lebih dua kali, kita minta cepat (beroperasi) tetapi katanya (pihak RS-red) dari Bappetan harus ada ini-itu, sampai saya teriak-teriak loh, saya marah itu duit milyaran tapi kok ditelantarkan begini,” tegas Politisi PKS ini.
“Sudah dari awal (indikasi) meleset pembangunannya, meleset untuk pengadaan mesin radiasinya,” sambungnya lagi, dengan nada kesal.
Akhsan berharap, kasus ini dapat diungkap secara terang-benderang, sehingga para oknum-oknum yang terindikasi ‘bermain’ dalam proyek ini dapat segera ditangkap.
“Ya segera diungkapkan secara terang benderang bahwa ada pihak yg bermain, kalo bersalah ya harus bertanggung jawab,” pungkasnya.
(Jek)