Usulan Kenaikan Royalti Timah Kembali Bergulir, Presiden Jokowi Berikan Respon Positif
PANGKALPINANG,BERITACMM.COM
Upaya untuk meningkatkan royalti timah untuk Negeri Serumpun Sebalai terus digaungkan oleh pihak Eksekutif maupun Legislatif di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Bahkan baru-baru ini, Penjabat Gubernur Bangka Belitung (Babel), H Dr Safrizal ZA dengan lantang meminta hal tersebut secara langsung ke Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, ketika dikumpulkan di Ibu Kota Nusantara (IKN) kemarin. Hal itu pun disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Ma’aruf Amin, para menteri di kabinet serta ratusan Kepala Daerah se-Indonesia.
Menurut Safrizal, Babel sebagai daerah penghasil timah ini selama ini hanya mengeyam royalti 3 persen dari hasil timah, jelas angka yang kurang proposional. Belum lagi royalti itu masih dibagikan ke kabupaten/kota.
Dikatakan Safrizal, ada respon positif yang ditunjukan Presiden terkait permintaan tersebut. Dirinya pun memberi usul kenaikan royalti timah ini minimal diangka 5 persen.
“Beliau langsung mencatat. Beliau juga bertanya, apakah ini masih kewenangannya. Saya jawab, iya pak Presiden. Kami bermohon kepada pak Presiden karena ini adalah kewenangan pak Presiden,” jelasnya, Jumat (16/8).
Safrizal optimis, Jokowi sangat memahami situasi Babel saat ini. Keyakinan itu muncul ketika hal yang disampaikannya langsung dicatat Presiden Jokowi.
“Biasanya kalau pak Jokowi sudah mencatat, insya Allah biasanya ia teruskan ke Menteri Keuangan untuk diproses perubahan pola alokasi royalti,” ucap Safrizal.
Lebih lanjut, diutarakan Safrizal, bahwa kondisi Babel saat ini sangat membutuhkan pendapatan yang lebih dari sektor pertambangan, sehingga pendapatan yang didapat tersebut nantinya dapat dimanfaatkan untuk menggejot kesejahteraan di daerah.
“Pandangan kita 3 persen ini belum proposional sehingga manfaat yang kita peroleh dalam merestorasi lingkungan ini menjadi tidak maksimal. Saat ini 3 persen, ini pun masih bagi-bagi (ke kabupaten/kota) berdasarkan peraturan pemerintah,” sebutnya.
Usai menyampaikan ke Presiden, kata Safrizal, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel juga langsung bersurat sebagai tindaklanjutnya.
“Jelas kita tidak bisa diam saja menunggu, tentu kita akan bersurat, dan sudah kita kirim. Akan kita monitor terus dan berjuang bersama-sama lewat DPR RI sehingga (kenaikan royalti timah) dikabulkan Jika tidak tahun ini, mudah-mudahan tahun-tahun yang akan datang,” tegasnya.
Adanya pendapatan lebih yang didapat Babel dari royalti timah ini, menurut Safrizal, ke depan akan diupayakan untuk memperkuat sektor lainnya, seperti sektor pertanian.
“Perkuat lagi sektor pertanian kita. Hidup kembali kejayaan lada Babel, mulai tanam yang produktif di tanah kita. Stop penambangan yang ilegal, tingkatkan produktivitas pertambangan yang legal,” imbuhnya.
Terpisah, Ketua DPRD Babel H Herman Suhadi mengungkapkan, bahwa keinginan kenaikan royalti timah ini merupakan perjuangan lama yang telah dilakukan Pemprov dan DPRD Babel. Bahkan di setiap pertemuan dengan kementerian dan juga DPR RI.
“Alhamdulillah, mudah-mudahan apa yang disuarakan pak Pj Gubernur ke Presiden ini dapat terealisasi. Tapi harapan kami kalau bisa angka (naik royalti) itu di 7-10 persen. Mengingat kita ini provinsi kepulauan, membutuhkan alokasi anggaran yang lebih besar,” imbuhnya.
(Jek)