UBB Edukasi Pokdakan Terkait Pembuatan Probio FM, ‘Ramuan Ajib’ Untuk Mempercepat Penggemukan Hewan Ternak
PAGARAWAN,BERITACMM.COM
DRTPM Kemendikbudristek bersama Universitas Bangka Belitung (UBB) menggelar kegiatan pengabdian bertajuk ‘Peningkatan Keberdayaan Kelompok Pembudidaya Ikan melalui Implementasi Konsep Agromaritim dengan Menanam Pohon Pepaya California dan Penggemukan Kepiting Bakau Organik’, berlangsung di Kolam Aset Pemdes Pagarawan, Sabtu (07/09/2024).
Dari sekian rangkaian kegiatan yang dimaksud, salah satunya bertujuan untuk memberikan diseminasi pentingnya Probio FM UBB dalam pembudidayaan Ikan dan Penggemukan Kepiting kepada para Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Kulong Kelat Sukses.
Perlu diketahui, Probio FM adalah probiotik yang dikembangkan oleh Universitas Bangka Belitung (UBB) untuk pakan ternak. Probiotik ini berasal dari limbah sawit, seperti bungkil kelapa sawit. Probio FM dapat membantu peternak dalam mengelola pakan ternak dan tanaman agar lebih sehat. Selain itu, Probio FM juga merupakan inovasi yang dapat menjaga keorganikan dari daging ternak itu sendiri.
Ketua Tim dari Pengabdian, Dr. Sudirman Adibrata, ST.,M.Si mengatakan, bahwa ilmu yang mereka ‘transfer’ kepada para Pokdakan dinilai akan sangat bermanfaat untuk membantu mempercepat penggemukan kepiting.
Disamping itu, kehadiran Probio FM UBB juga dirasa dapat menjadi solusi untuk menjawab keluh para nelayan kepiting, terlebih menyangkut persoalan ukuran hasil tangkap kepiting yang kecil, sehingga tidak bernilai ekonomis.
“Mereka (pembudidaya) ketika menangkap kepiting itu ukuran yang didapat kecil bukan malah besar. Kalo ukuran kecil ini kurang bernilai ekonomis, jadi supaya bernilai ekonomis kita mencoba menggemukan kepiting menggunakan pakan ber-Probiotik, yang sudah di produksi oleh UBB namanya Probio FM UBB,” jelas Sudirman.
Edukasi kepada para Pokdakan terkait penggemukan kepiting ini, lanjut Sudirman, bukanlah pertama kali dilakukan. Sebelumnya hal serupa juga pernah di sosialisasikan kepada masyarakat dengan kegiatan yang bertajuk ‘Apartemen Kepiting’.
Lebih lanjut, Sudirman mengungkapkan, pada kesempatan ini para Pokdakan Kulong Kelat Sukses juga diajarkan untuk membuat suplemen Probio FM UBB jenis F3, sehingga nantinya kedepan para pembudidaya kepiting tersebut dapat mandiri dan dapat menghasilkan produknya sendiri.
“Alhamdulillah mereka (pembudidaya) sudah mulai mencoba menggemukan kepiting tersebut, proses penggemukan ini sendiri sekitar satu-dua bulan itu kepiting sudah berganti kulit, ketika sudah besar saat itu pula pembudidaya bisa panen,” tuturnya.
“Kami juga sudah mentransfer ilmu ke pembudidaya ikan terkait pembuatan Probiotik jenis F2 ke F3 ini. Kalo cara penggunaannya itu suplemen Probio FM cukup dicampurkan ke ikan yang sudah dipotong-potong, barulah ditebarkan kepiting, jadi pencernaannya ini bisa lebih lancar dan cepat menggemuk,” jelas Dosen UBB ini.
Salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut, Rahmat Lingga menambahkan, Probio FM yang diproduksi oleh UBB ini telah teruji mampu mempercepat penggemukan dan membuat hewan lebih sehat. Bahkan, dalam beberapa kali proses pengujian selalu menunjukan hasil yang positif.
“Alhamdulillah hasilnya itu bisa meningkatkan produktivitas perikanan, mengurangi serangan penyakit dan tentunya produk yang dihasilkan ini produk organik,” jelas Rahmat.
Dirinya juga berharap, para pembudidaya khususnya Pokdakan Kulong Kelat Sukses dapat meng-implementasi ilmu yang sudah diberikan dalam membuat Probio FM F3, sehingga nantinya tidak menggunakan obat-obatan tak sehat dalam mempercepat penggemukan hewan.
“Jadi hari ini kita melatih temen Pokdakan untuk bisa membuat F3, diharapkan probiotik nanti bisa diproduksi sendiri disini dengan bahan baku yang tersedia sehingga nantinya keuntungan yang mereka peroleh dari usaha mereka bisa meningkat,” imbuh Rahmat.
Sementara itu, Ketua Pokdakan Kulong Kelat Sukses, Dadot mengapresiasi langkah pihak UBB dalam memberikan edukasi bagi para kelompoknya terkait proses penggemukan kepiting hingga tata cara pembuatan ramuan Probiotik ini.
Dirinya juga berharap, bahwa ilmu yang diberikan ini dapat diterapkan dengan baik oleh kelompoknya, sehingga nanti dapat meningkatkan produksi, dapat menjual hasil budidaya dengan harga yang lebih ekonomis.
“Kawan-kawan kelompok tentu lebih semangat kegiatan seperti ini, karna kami nelayan kepiting jangan sampai hanya sekedar mencari, tapi bisa mengelola juga,” pungkasnya.
(Jek)