Komisi IV DPRD Dibuat ‘Geleng Kepala’, Temukan Banyak Masalah Saat Sidak ke RSUD Babel
PANGKALPINANG,BERITACMM.COM
Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dibuat tercengang dengan hasil temuan saat melakukan inspeksi mendadak (sidak), terkait pelayanan hingga manajemen RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung, Kamis (21/11/2024).
Pasalnya, ditemukan banyak masalah hingga membuat ‘Geleng Kepala’, baik dari sisi sarana prasarana, manajemen hingga sumber daya manusia (SDM) di lingkungan tersebut.
Ketua Komisi IV DPRD Babel Heryawandi mengatakan, apabila ini tidak tindaklanjuti maka tak menutup kemungkinan manajemen RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno akan segera colaps.
“Kalau ini tidak diperbaiki saya meyakini di rumah sakit akan collaps nanti, karena anggaran-anggaran yang kita keluarkan terus setiap tahun itu kalau dilihat dari yang ada hari ini dari sisi pelayanannya memang masih jauh,” ujar Heryawandi.
Sebagaimana diketahui, dalam melakukan sidak ini Heryawandi tak sendiri, dirinya ditemani oleh Anggota Komisi IV DPRD Babel lainnya diantaranya Maryam, Narulita Sari, dr. Adi Sucipto dan Maisinun.
Lanjut Heryawandi, dalam sidak itu pihaknya juga menyoroti sejumlah peralatan mulai dari tempat tidur, televisi, ruangan perawatan dan lainnya yang tidak dipergunakan sebagaimana fungsinya.
“Banyak juga peralatan ternyata yang rusak, banyak ruangan yang harusnya berfungsi dengan baik. Semua itu bisa melayani apa persoalan kesehatan masyarakat yang ada di Bangka Belitung, namun disni ternyata banyak juga yang tidak berfungsi dengan baik,” ucapnya.
Tak sampai disitu, kasus perkara tindak pidana korupsi pengadaan atau belanja modal alat kedokteran umum, modular operating theatre (MOT) di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Babel tahun anggaran 2021 juga tak luput dari sorotan.
“Ada alat yang dari baru tidak difungsikan, yang juga sedang bermasalah juga tadi kita lihat yang sekarang ditangani oleh aparat penegak hukum. Ternyata memang itu ada beberapa paket juga yang yang bersamaan yang juga, kalau walaupun tidak bermasalah hukum sampai hari ini juga memang belum difungsikan,” katanya.
Dari seluruh permasalahan tersebut, menurut Heryawandi, faktor SDM menjadi kunci atau akar permasalahan RSUP Soekarno Bangka Belitung tidak maksimal dalam melayani kesehatan masyarakat.
“Bicara SDM keseluruhan dari dari level bawah sampai atas, kita dengar ini ternyata banyak titipan. Pejabatnya juga titipan, yang di bawahnya juga ternyata banyak titipan. Tidak dikelola profesional rumah sakit, ketika kita sidak ini betul-betul terbuka dan ini banya kita temukan,” tegasnya.
Sementara itu pihaknya memastikan akan mengambil sejumlah langkah serius, guna memastikan RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung mampu bekerja secara optimal.
“Kita ingin ingin bicarakan serius untuk menangani persoalan ini, karena memang ini sayang rumah sakit sudah lama kita bangun dan sudah menggunakan anggaran yang cukup besar,” ungkapnya.
(Jek)