Yogi Maulana Sesalkan Hasil Timah di Kawasan Permis-Rajik Ditampung Cukong, Ancaman ‘Lost PNBP’ Berada Didepan Mata
PANGKALPINANG,BERITACMM.COM
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Yogi Maulana menyayangkan, bahwa hasil timah yang didapati dari Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik PT Timah khususnya di Kawasan Desa Permis dan Rajik, malah sebagian besarnya ditampung oleh para penampung timah ilegal atau lebih dikenal dengan istilah ‘Cukong’.
Padahal sebagai pemilik IUP, dikatakan Yogi, PT Timah berhak mendapatkan seluruh hasil penambangan timah di wilayah yang dimaksud, bukan malah ‘memberi ruang’ para cukong nakal mengambil hasil penambangan tersebut.
“Kami sangat menyayangkan IUP mereka yang ada di wilayah Permis maupun Rajik itu larinya bukan ke PT Timah. Yang kami ketahui secara fakta yang ada dilapangan, kisaran 70-80 persen barang (timah-red) itu tidak masuk ke PT timah, tapi masuk ke cukong-cukong, yang masuk mungkin lewat koordinasi, tapi kami tidak tau koordinasi ke siapa,” ungkap Yogi, Rabu (30/10/2024).
Dirinya pun mengingatkan PT Timah untuk lebih serius mengelola IUP yang dimiliki khususnya di Desa Permis dan Rajik. Bila perlu, lanjut Yogi, para oknum nakal ini ditindak tegas karna dapat merugikan negara.
“Kalau kami lihat PT Timah abai dalam mengelola IUP tersebut. kemudian kami meminta sangat tegas kepada pihak PT Timah untuk segera menertibkan, karna kami ketahui disana sudah ada CV Mitra PT timah tetapi pun yang lainnya mereka curi-curi agar bisa dijual ketempat lain,” tegas Ketua TIDAR Babel ini.
Disamping itu, Yogi menilai, bahwasannya penambangan timah ilegal akan sangat mengancam pendapatan daerah terutama melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Apalagi, kalau kasus penambanganm timah ilegal tersebut tak kunjung selesai maka target PNBP yang telah ditetapkan mungkin hanya sebatas angan-angan saja.
“Masyarakat alhamdulillah disana pro semua, hanya kami menegaskan untuk ditertibkan agar barang (timah-red) tersebut tidak lari ke cukong-cukong, yang mohon maaf tidak membayar pajak ke negara jadi sayang juga barang tersebut,” tutur Politisi Partai Gerindra ini.
Kendati begitu, dirinya juga sangat bersyukur dengan adanya sumber daya timah di wilayah Permis dan Rajik yang secara langsung mengangkat perekonomian dan mensejahterakan masyarakat. Namun, dirinya tetap berharap hasil timah yang didapati dapat masuk ke PT Timah, bukan ke oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Tinggal bagaiman cara PT Timah agar hasil timah tersebut lari ke PT timah, bukan ke cukong-cukong ataupun ke oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab atas kerusakannya,” tutupnya.
(Jek)