BeritaDaerahNasionalPemerintahanPendidikan

Siswa SMKN 4 Pangkalpinang Akui Alami Tindak Kekerasan Selama Mengikuti Prakin, Kepala Sekolah : Misskomunikasi

Bagikan Berita

Pangkalpinang,BERITACMM.com

Kabar kurang mengenakan kembali datang dari Dunia Pendidikan.

10 siswa SMK Negeri 4 Pangkalpinang yang mengikuti Praktek Kerja Industri (Prakin) di LPK Bahtera Samudar Indah KM. Harapan Srijaya, Juwana Pati Jawa Tengah mengalami tindak kekerasan selama mengikuti Prakin.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh salah satu orang tua siswa yang mengikuti Prakin tersebut yang berinisial (T) warga Pangkal Balam, Kota Pangkalpinang, Senin (27/12/2021)

Berdasarkan laporan dari Anaknya dan siswa lainnya, (T) mengungkapkan dihari pertama masa Prakrin saja Anaknya sudah menerima beberapa tindak kekerasan yang di lakukan oleh ABK (Anak Buah Kapal) kepada para siswa.

Ia juga menambahkan, bahwa selama mengikuti Prakin para siswa tidak dibekali SOP (Standart Operasional Pekerja) kemaritiman yang sama-sama diketahui memiliki resiko kecelakan yang begitu tinggi.

“Hari pertama itu ada pemukulan dari ABK selanjutnya mereka tidak melapor lagi” Ungkapnya

“anak-anak ini juga resah karna tidak adanya SOP dari kapal itu, misalkan anak-anak menyemplung tidak pake pelampung , siswa ini kan harusnya pakai pelampung.
kalo kakinya keram kan bisa tenggelam, makanya kita dari orang tua minta harus di pulangkan anak-anak itu, anak-anak kadang takut menyampaikan ke orang tua karna takut terdengar sama ABK nya” Tambah (T)

IMG 20211227 160405
(T) salah satu Wali Murid Siswa

Selain perlakukan yang tidak mengenakan yang diterima dari laporan Anaknya, (T) juga menjelaskan bahwa mendapat aduan soal jam istirahat yang begitu minim.

“Mereka emang tidak punya waktu istirahat,1 jam istirahat langsung disuruh kerja lagi.
Seharusnya kan mereka kerja 3 bulan, tapi dengan penyiksaan seperti ini ya ga sanggup la. Diperlakukan dengan tidak wajar.
biasanya kalo nelpon itu kita yang nangis kami (orang tua) karna khawatirkan , ini kalo nelpon dia (anaknya) yang nangis” Tutup (T)

Sementara itu, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Pangkalpinang, Zulkifli tidak membenarkan adanya tindak kekerasan yang diterima oleh para siswa hingga kabar ditelantarkannya para siswa di sebuah Pulau saat mengikuti Prakrin tersebut.

Zulkifli menuturkan berdasarkan laporan dari Kepala Desa setempat bahwa para siswa dititipkan di rumahnya untuk dijemput kembali setelah melaut.

“Bukan di pulau, dititipkan di Rumah Kepala Desa-nya untuk di jemput pulang .
ada yang cerita dibuang, ini kan simpang siur” Tuturnya saat di wawancarai setelah mengadakan Rapat dengan orang tua siswa yang mengikuti Prakrin.

“Kalo kita denger dari Kepala Desa-nya itu dititipkan untuk dijemput, alhamdulilah sehat-sehat semua” Lanjut Kepala Sekolah SMK Negeri 4 itu

Lebih lanjut, saat ditanyai terkait minimnya waktu istirahat para siswa saat bekerja, Zulkifli mengatakan bahwa hal itu hanyalah miskomunikasi saja.

“Nah inilah yang Miskomunikasi ini, malam itu kerja, siang full istirahat , cuma kan kadang anak-anak kita ini maen game”

“Untuk saat ini anak-anak akan disuruh balik dulu, baru kita tanyakan orang tua mau berangkat lagi atau gak” Tutupnya

(Jek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *