PT Timah Tbk Bersama Kelompok Nelayan Ridho Divine United Tenggelamkan Cumi-cumi Penarik di Laut Rebo
BANGKA,BERITACMM.COM
PT Timah Tbk bersama Kelompok Nelayan Ridho Ilahi Bersatu, Desa Kenanga, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menenggelamkan puluhan unit penarik cumi di perairan Laut Rebo, Selasa (14/11/2023).
Sebanyak 36 unit penarik cumi ditenggelamkan di empat titik dengan radius tiga mil dari bibir pantai. Penenggelaman kapal penarik cumi ini merupakan upaya PT Timah Tbk untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan di kawasan tersebut.
Dosen Ilmu Kelautan Universitas Bangka Belitung, Indra Ambalika Sari mengatakan, penenggelaman alat penarik cumi-cumi yang dilakukan PT Timah Tbk bersama kelompok nelayan merupakan upaya menjaga kelestarian lingkungan dan menjaga populasi cumi-cumi serta meningkatkan sektor perekonomian nelayan.
“Bangka Belitung terkenal dengan cumi-cumi Bangkanya dan menjadi komoditas utama hasil tangkapan nelayan. Karena mempunyai nilai jual yang tinggi, menjadi sumber ekonomi bagi mereka. “Jadi sayang sekali jika kita tidak menjaga potensi tersebut dan melestarikan populasinya,” ujarnya.
Indra menilai langkah PT Timah Tbk yang melakukan penenggelaman alat penarik cumi merupakan salah satu bentuk pengelolaan lingkungan laut yang dilakukan perseroan.
“Kegiatan ini didukung oleh PT Timah, mulai dari pembangunan hingga penenggelaman semuanya dibantu oleh PT Timah. Ini merupakan wujud perhatian PT Timah terhadap laut dan terus berorientasi pada rehabilitasi laut dengan menjaga kelestarian alamnya.” bisa bersama-sama menjaga habitat pemijahan cumi-cumi tersebut,” ujarnya.
Ia berharap kedepannya kita dapat berkolaborasi untuk menciptakan penarik cumi-cumi di daerah-daerah yang berpotensi sebagai tempat berkembang biak cumi-cumi.
“Kami telah menenggelamkan Squid Attractor di lokasi Karang Kering Shoals, Laut Rebo. “Kami melakukan penenggelaman di dua lokasi yaitu di bagian barat dan selatan, karena memasuki musim utara, wilayah tersebut berpotensi menjadi tempat pemijahan cumi-cumi,” jelasnya.
Menurut Indra, penenggelaman alat penarik cumi ini sudah dimulai sejak tahun 2008. Namun, dia mengatakan, alat penarik cumi yang ditenggelamkan hari ini merupakan model terbaru.
Dulu, kata dia, mereka membuat penarik cumi dengan menggunakan drum bekas atau menggunakan kayu. Namun model baru ini menggunakan rangka besi, dengan tujuan agar lebih awet, serta dengan desain baru agar tidak mudah tersangkut jaring.
“Harapannya, dengan atraktor jenis ini, model ini bisa bertahan tiga kali lebih lama dibandingkan dengan atraktor jenis sebelumnya. Atraktor jenis sebelumnya hanya bertahan sekitar satu tahun, namun untuk jenis ini kami perkirakan bisa bertahan hingga 3 tahun. Tentu ini lebih efisien,” jelasnya.
Ia berharap dengan tenggelamnya alat penarik cumi model baru ini, cumi-cumi bisa bertelur lebih besar. Karena sengaja dirancang menggunakan jeruji untuk melindungi telur cumi dari serangan predator.
“Sehingga bisa membuat cumi-cumi merasa lebih aman dan menghasilkan telur lebih banyak,” ujarnya.
Sementara itu, Eko Hendra Susanto (33), salah satu nelayan yang mengikuti kegiatan penenggelaman atraktor cumi, mengaku sangat bersyukur dengan penenggelaman atraktor cumi dari PT Timah Tbk.
“Terima kasih PT Timah yang telah membantu kami, semoga kedepannya semakin banyak atraktor atau rumpon yang ditenggelamkan di sekitar laut ini. Karena dengan semakin banyaknya atraktor dan rumpon yang ditenggelamkan, kita tidak perlu jauh-jauh ke sana. mencari ikan,” katanya.
Ia juga berharap dengan adanya penarik cumi-cumi yang telah ditenggelamkan tersebut dapat meningkatkan hasil tangkapannya dan juga mempunyai banyak spot baru untuk mencari ikan dan cumi-cumi. (*)