Kaperwil BEI Babel : Pertumbuhan Investor Di Dominasi Generasi Millenial
Pangkalpinang,BERITACMM.com
Sepanjang Periode 2021 Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan Bangka Belitung mencatat pertumbuhan investor yang ada Bangka Belitung mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan pada tahun sebelumnya.
Pada periode Januari-September 2021 saja tercatat pertumbuhan rata-rata investor aktif sebesar 80% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020.
Dengan meningkatnya pertumbuhan investor yang ada di Babel ini menunjukan bahwa Provinsi Bangka Belitung juga tidak ingin ketinggalan dalam perkembangan pasar modal.
Dalam hal ini, Selaku Kepala Perwakilan BEI Babel Yoseph Kaburuan mengungkapkan bahwa Pertumbuhan Investor di Babel di Dominasi oleh generasi Millenial dengan persentase hingga 49% .
“Total Investor Babel sampai dengan Desember 2021 mencapai 32.383 Investor” Ungkapnya, Pada Kamis (13/01/2022)
“Persentasenya itu usia 18-25 itu 49%, usia 26-30 itu 20%, usia 31-40 itu 20% ,dan usia 41-100 itu hanya 11% , jadi mayoritasnya itu generasi Millenial” Tambah Yoseph Kaburuan
Saat ini, Bursa Efek Indonesia telah menjalani kerjasama dengan Pemprov Bangka Belitung.
Yang pada kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung , Erzaldi Rosman Djohan bertempat di Kantor Indonesia Stock Exchange (IDX), Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (12/1/22) kemarin.
selain mengajak dan memberikan edukasi kepada masyarakat Bangka Belitung untuk berinvestasi melalui Pasar Modal, Gubernur berharap BEI juga dapat untuk memberikan pendampingan investasi komoditi unggulan yang ada Bangka Belitung.
Lebih lanjut, dengan terjalinnya kerjasama ini Yoseph Kaburuan berharap pertumbuhan investor di Babel akan terus meningkat dan banyak masyarakat yang ingin bergabung serta belajar bersama komunitas saham yang ada di Babel ini.
“Saya berharap dengan adanya kerjasama ini, setidaknya ada 10% (kalau bisa lebih) masyarakat Babel yang bergabung di Pasar Modal dan belajar bersama komunitas saham Babel.
Kalo Saat ini masih di bawah 3% dari total penduduk yang join di pasar modal”
(Jek)