DaerahBeritaEkonomi BisnisNasional

Mini Zoo Taman Kundur Jadi Destinasi Edukasi Tentang Satwa

Bagikan Berita

Kundur,BERITACMM.com

Mini Zoo Taman Kundur merupakan salah satu destinasi wisata edukasi bagi masyarakat di Kabupaten Karimun. Kebun Binatang Mini Taman Kundur yang dikelola oleh PT Timah Tbk ini memiliki berbagai jenis satwa seperti rusa totol.

Selain rusa totol, masih banyak satwa lain yang bisa dilihat di Kundur Park Mini Zoo PT Timah Tbk, seperti kelinci, merpati, iguana, burung lovebird dan merak, serta satwa lainnya.

“Yang paling banyak memang rusa totol, dengan populasi 16 ekor, dan pertumbuhannya juga cukup baik, populasinya terus meningkat karena berkembang dengan baik bahkan akan bertambah karena ada yang bunting,” kata salah seorang pengawas. Kebun Binatang Mini Taman Kundur Sarifuddin.

Menurut Mini Zoo Sarifuddin, Taman Kundur merupakan salah satu tempat yang banyak dikunjungi warga. Apalagi saat liburan jumlah pengunjung semakin meningkat sehingga ia berharap ada penambahan satwa dan renovasi kawasan yang rusak.

Sarifuddin mengatakan, selain melihat satwa, Mini Zoo Taman Kundur juga menjadi tempat rekreasi masyarakat.

“Tiap hari libur Sabtu dan Minggu banyak yang berkunjung ke kebun binatang mini Taman Kundur. Selain melihat rusa, terkadang ada warga yang sengaja makan bersama keluarga dengan menggelar tikar dan membawa perbekalan sendiri,” ujarnya.

Salah seorang pengunjung asal Denmark dari Pulau Ungar mengatakan, dirinya sengaja membawa anak dan keluarganya untuk melihat satwa di sini, seperti rusa. Alasannya agar anak-anak mereka senang meski jarak dari rumah cukup jauh.

“Ini merupakan sarana edukasi bagi anak-anak untuk melihat secara langsung binatang yang selama ini hanya bisa dilihat di layar kaca,” ujarnya.

Menurutnya, mereka senang karena di Pulau Kundur hanya Kundur Park Mini Zoo yang memiliki tempat untuk melihat satwa secara langsung.

“Di Pulau Kundur sendiri belum ada yang seperti ini, hanya di Taman Kundur kita bisa melihatnya secara langsung. Harapannya semakin banyak satwa lain yang bisa dikembangkan di sini,” ujarnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *