BeritaDaerahEkonomi BisnisNasional

Balai Karantina Pangkalpinang Sukses Dorong Ekspor Perdana Chips Porang ke Negeri Tirai Bambu

Bagikan Berita

Pangkalpinang,BERITACMM.com

Karantina Pertanian Pangkalpinang menyelenggarakan kegiatan pelepasan ekspor bertajuk Let’s Go Ekspor Komoditas Pertanian Asal Babel Tujuan Cina, India, Thailand dan Vietnam Sejumlah Rp 10.239.600.000,-. 

Komoditas pertanian yang dilepas ekspor meliputi Chips Porang, Light Berries White Pepper, Palm Kernel Expeller serta Lada Biji. Komoditas seperti Light Berries White Pepper rencananya akan diekspor ke India, Palm Kernel Expeller ke Thailand dan Lada Biji dengan tujuan Vietnam. 

Selain itu, melalui eksportir binaannya, yakni PT Jof Porang Nusantara (JPN), Karantina Pertanian Pangkapinang sukses mendorong terwujudnya ekspor perdana Chips Porang sejumlah 25 Ton ke Negeri Tirai Bambu, Tiongkok. 

Giat pelepasan ekspor diselenggarakan secara langsung di Pelabuhan Pangkal Balam, Pangkalpinang. Sejalan dengan hal tersebut, sesuai arahan Presiden Joko Widodo saat mengunjungi sebuah Pabrik Porang di Jawa Timur pada 2021 silam bahwa komoditas Porang akan menjadi “makanan masa depan” yang low calory, low carbon dan juga rendah kadar gula.

Sehingga baik kiranya bagi Kementerian Pertanian serta lembaga terkait untuk dapat mendorong produksi Porang nasional agar dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, baik dari sisi konsumsi dan juga sebagai indikator pendorong pertumbuhan ekonomi salah satunya melalui ekspor.

Tren ekspor porang di Indonesia cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini 

disebabkan oleh meningkatnya permintaan pasar porang di luar negeri, terutama di negaranegara Asia seperti Korea Selatan, Jepang dan Cina.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga terus mengembangkan sektor porang untuk meningkatkan produksi dan ekspor porang dari Indonesia. 

Dua tahun terakhir ini, produksi Porang juga tengah dikembangkan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Karantina Pertanian Pangkalpinang ikut serta dalam mendorong program pemerintah tersebut melalui program peningkatan ekspor yang kemudian menunjukkan hasil yang mengesankan. 

Melalui proses pendampingan, Karantina berhasil mendorong PT JPN asal Belinyu, Bangka, memproduksi Porang hingga mendapatkan peminat dari Negeri Tirai Bambu.

PT JPN telah mampu memproduksi Chips Porang sebagai produk andalannya. Pada 

kesempatan ini, Karantina Pertanian Pangkalpinang yang telah melakukan pendampingan sejak awal mendukung penuh kegiatan ekspor eksportir tersebut melalui kegiatan pelepasan eksporbersama komoditas pertanian lainnya.

Karantina Pertanian Pangkalpinang sebagai salah satu unit kerja Badan Karantina Indonesia, selain tugas utamanya dalam mencegah masuk, keluar dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK), serta melindungi keanekaragaman hayati hewani, dan keamanan pangan dan mutu pangan, keamanan pakan dan mutu pakan, juga memiliki peran penting dalam mengawal dan mendorong peningkatan produksi komoditas pertanian di Indonesia agar dapat diterima oleh pasar internasional.

Bentuk pengawalan karantina pada eksportir yakni berupa pendampingan fasilitas produksi yang ditetapkan melalui Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT) dan pendampingan terhadap proses registrasi fasilitas produksi kepada GACC (General Administration of Customs of the People’s Republic of China) khususnya untuk pengiriman ekspor ke Cina. 

Karantina Pertanian Pangkalpinang juga melakukan kolaborasi dengan pemerintah 

daerah, dalam hal ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Bangka Belitung. Kolaborasi yang dilakukan meliputi kontrol pada kualitas, kuantitas dan kontinuitas bahan baku.

Aspek penting lainnya yakni aspek hilirisasi distribusi yang menyangkut transportasi dan 

alat angkut, dimana hal ini diperlukan adanya kolaborasi antar instansi kepabeanan dan wilayah pelabuhan untuk mendukung kegiatan ekspor di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Adanya sistem terintegrasi melalui National Logistics Ecosystem (NLE), diharapkan proses ekspor saat ini jauh lebih mudah, karena proses administrasi dalam kegiatan ekspor dapat dilakukan melalui satu pintu yaitu INSW (Indonesia National Single Window). 

Ditengah munculnya perubahan iklim ekstrim seperti El Nino memberikan dampak yang 

cukup signifikan pada produktivitas petani dalam mengembangkan produksinya. Berbagai upaya telah dilakukan melalui kolaborasi bersama seluruh stakeholder pertanian, mulai dari hulu hingga ke hilir. 

Terutama pada proses hilirisasi pertanian sehingga dapat meningkatkan kualitas produksi, pengembangan lahan dan meningkatkan mutu serta nilai tambah pada produk pertanian sehingga berstandar tinggi dan layak ekspor. 

Geliat ekspor di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terpantau fluktuatif dan dinamis di 

beberapa jenis komoditas pertanian. Terdapat penurunan namun masih dapat dikembangkan dikarenakan adanya potensi ekspor pada komoditas lainnya seperti Porang dan Sagu yang dapat mendongkrak nilai ekspor di Bumi Serumpun Sebalai. 

Menurut data IQFAST milik Badan 

Karantina Pertanian capaian ekspor komoditas pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada September 2023 mencapai 478 Ton volume dengan nilai ekonomi sebesar Rp. 15.462.717.619,-.

Capaian tersebut jika di jumlahkan pada periode Januari-Agustus 2023 berjumlah 38.824 Ton volume dengan total jumlah capaian nilai ekspor hingga Rp. 314.947.781.485,-. 

Dari jumlah tersebut, komoditas pertanian yang masih mendominasi yakni pada komoditas seperti Lada Biji, Karet Lembaran, Palm Kernel Expeller, RBD Palm Stearin, RBD Palm Olein dan Cengkeh. Muncul pula potensi pada komoditas baru seperti Daun Ketapang, Buah Cemara Laut hingga Porang. 

Ekspor komoditas Chips Porang perdana ini merupakan capaian prestasi seluruh stakeholder terkait dalam percepatan ekspor produk pertanian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sehingga momentum pelepasan ekspor ini menjadi langkah nyata dalam mendukung produk unggulan ekspor Bangka Belitung untuk dapat eksis di pasar internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *