BeritaDaerahNasionalPemerintahan

Dukung Gerakan Semarak Babel, Dispertan Canangkan Program Sekolah Lapang Bagi Petani

Bagikan Berita

PANGKALPINANG,BERITACMM.COM

Dalam rangka mendukung serta menguatkan Semarak (semangat menanam masyarakat ) Babel, khususnya dalam komoditi penyumbang inflasi yakni cabe.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tahun 2024 ini akan membuka program bertajuk Sekolah Lapang. Program ini sendiri nantinya akan memberikan edukasi bagi para kelompok tani yang tersebar di Babel, agar lebih memahami tata cara hingga mengetahui penyakit tanaman pasca panen.

Demikian hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel, Edi Romdhoni, ketika ditemui diruang kerjanya, Senin (25/03/2024).

“Jadi tahun 2024 ini, Dispertan Babel akan melaksanakan sekolah lapang bagi petani se-provinsi Babel khususnya di komoditi cabe. Kelompok tani nantinya akan kita siapkan pengetahuannya, dengan cara sekolah lapang tadi, dari mulai semai bibit  sampai dengan penyakit pasca panen dan lain-lainnya,” ungkap Edi.

Dikatakan Edi, dalam program sekolah lapang itu, nantinya akan melibatkan sebanyak 250 petani yang tersebar di seluruh Babel.

Diakuinya, Pemerintah Babel begitu serius dalam penekanan inflasi khususnya komoditi penyumbang inflasi seperti Cabai. Hal ini terbukti dengan meningkatnya anggaran yang disiapkan dalam mendukung program tersebut.

“Anggaran yang disediakan Dispertan Babel untuk mendukung program tersebut di tahun 2024 ini juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan, Tahun 2023 lalu aja lahan yang disediakan hanya 30 Hektar se-Babel, tahun ini naik signifikan 80 Hektar yang tersebar di 7 Kab/Kota se-Babel,” terang Edi.

Jika tak ada aral melintang, lanjut Edi, program sekolah lapang tersebut akan dimulai usai perayaan hari raya Idul Fitri 2024 ini. Dengan harapan, para petani yang mengikuti sekolah lapang itu dapat menjadi mentor bagi masyarakat lainnya di masa yang akan datang.

“Rencananya kita buka di bulan (maret-red) ini, tapi karna khawatir berat untuk hadir puasa, sehingga kita tunda nanti setelah lebaran. kita pusatkan induk sekolah lapang ini di balai pelempang nantinya dengan harapan para petani kedepan lebih siap dan baik lagi dalam mewujudkan PROLIGA (Produksi Gerakan Berlipat Ganda),” pungkasnya.

(Jek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *