Daya Beli Masyarakat di Babel Menurun
PANGKALPINANG,BERITACMM.COM
Turbulensi yang terjadi pada sektor timah di Bangka Belitung (Babel) nampaknya betul-betul menjadi boomerang bagi perekonomian Negeri Serumpun Sebalai saat ini.
Hal itu pun turut diakui oleh Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Ahmad Yani, ketika diwawancarai oleh awak media, Senin (20/05/2025).
Menurut Ahmad Yani, hampir semua sektor perekonomian di Babel ikut melemah, termasuk daya beli atau purchasing power masyarakat Babel terhadap bahan bakar minyak (BBM).
“Menurun (daya beli) inflasi kita 0,05, jadi rendah sekali, penyebab utamanya adalah rendahnya tingkat daya beli masyarakat dikarenakan sektor pengolahan timah sedang melambat. Begitu juga sektor perkebunan melambat,” kata Yani.
“Kemudian diikuti melambatnya inflasi ataupun kita menuju deflasi,” sambungnya.
Dijelaskan Yani, bahwa fenomena ini telah terjadi semenjak awal-awal Februari lalu, bahkan rendahnya daya beli masyarakat tidak hanya di sektor BBM saja, namun hampir disemua sektor.
“Sebenarnya bukan hanya BBM saja tapi seluruh sektor ekonomi di Babel. Dikarenakan daya beli masyarakat kita menurun karena sekitar 20-30 penduduk Babel bertumpuk terhadap sektor timah dan perkebunan dan kelautan,” jelasnya.
Meski demikian, lanjut dia, alokasi atau kuota BBM di Babel tetap seperti biasa atau stabil.
“Alokasi tetap kuota kita tetap berjalan dengan baik. Cuma kalo dia permintaan banyak kita menggunakan kuota sebelumnya yang akan datang. Tapi kalo sekarang stabil sesuai dengan perhitungan Pertamina dan Migas dan tetap jatah kita Babel,” pungkasnya.
(Jek)