BeritaDaerahNasionalPemerintahan

Beliadi Kritik Pemda Babel, Dinilai Tak Mampu Mengangkat Perekonomian Rakyat Pasca Persoalan Timah

Bagikan Berita

PANGKALPINANG,BERITACMM.COM

Turbulensi yang terjadi pada sektor komoditas timah Bangka Belitung (Babel), secara langsung telah memberikan dampak kurang baik terhadap perekonomian di Babel.

Alhasil, saat ini pun telah banyak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh pihak-pihak perusahaan hingga sepinya kunjungan wisatawan ke Negeri Serumpun Sebalai.

Kondisi yang terjadi saat ini pun turut menyita perhatian dari Wakil Ketua DPRD Provinsi Kep Babel, Beliadi.

Beliadi menilai, pemerintah daerah tidak mempunyai kepiawaian menghadapi situasi ini. Bahkan menurutnya, pemerintahan saat ini seperti berjalan sendiri atau Auto Pilot.

Untuk itulah, dirinya menyarankan agar kedepan penunjukan Pejabat (Pj) Gubernur dapat dipilih dari ASN yang berada di daerah masing-masing.

“Saya sarankan agar kedepan penunjukan Pj Gubernur di ambil dari ASN yang ada di Babel saja, karena saya lihat tiga Pj Gubernur yang sudah menjabat di Babel, yang ke 3 ini pas Babel banyak kena masalah dan beliau tidak bisa berbuat apa-apa seperti bingung, buntu pikir, gelap melihat, pasrah dengan keadaan,” kata Beliadi, Sabtu (25/05/2024).

“Masyarakat dan kami DPRD tidak melihat satupun upaya atau terobosan yang di buat ‘Kapten Babel’ saat ini untuk mengatasi situasi yang terjadi, seharusnya Pemda dapat mempetakan daerah yang masyarakatnya terdampak timah, jumlah penduduknya berapa kita siapkan stimulus atau program kegiatan ekonomi baru yang berkesinambungan seperti apa yang prospek kedepanya cerah , sambung Ketua DPC Partai Gerindra Belitung Timur ini.

Termasuk pula, lanjut Beliadi, penguatan dalam sektor pangan khususnya beras, yang sampai saat ini diketahui babel belum juga Swasembada.

Beliadi mengatakan, bahwa Babel sebenarnya memiliki lahan yang cukup untuk mengembangkan sektor pertanian, namun sayangnya tidak dimaksimalkan dengan baik.

“Berapa luas lahan tani di Bangka dan Belitung yang sudah di buka namun di tidurkan, begitu juga dengan sayur mayur-nya, belum lada-nya, sudah saatnya sekarang mengembalikan kejayaan lada kita buat program khusus lada, minta usulkan bantuan pupuk dan lain-lain dari kementerian pertanian, kan bisa?,”  tutur Politisi Partai Gerindra ini.

“Ada lagi misalnya di Belitung itu ayam dan tolor masih di pasok dari Bangka dan Palembang , kenapa tidak kita kuatkan program ini agar belitung dan beltim punya sumber sendiri untuk kebutuhan ayam dan telor, supaya pasca timah ini Babel bisa mandiri, khususnya dalam memenuhi kebutuhan pokok,” tambahnya lagi.

Tak hanya itu, dalam mendukung pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Beliadi juga menyarankan, agar pemerintah gerak cepat menyiapkan kawasan industri, termasuk kelengkapan perizinan dan sarana dan prasarana. Agar para investor lebih tertarik lagi untuk menanamkan investasinya ke Babel.

“Jangan gara-gara kita tidak siap kawasan industri, investor jadi banyak lari ke luat Babel bukannya masuk. Ini saatnya kita bangun sektor ekonomi baru yang hulunya ada di kita, mestinya hiilirnya kita ciptakan dan genjot sekarang agar ada nilai tambah,” tegas Beli.

Pemerintah daerah juga didesak untuk menciptakan inovasi penyelesaian terhadap masalah yang ada saat ini, khususnya untuk ekonomi berkelanjutan.

Termasuk di sektor Pariwisata, dimana diharapkan upaya promosi lebih ditingkatkan agar kunjungan wisatawan meningkat, bukan malah tutup mata.

Beliadi juga menyindir Pemda Babel, dimana seharusnya pemerintah mampu memberikan solusi yang konkrit kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak berlarut-larut dalam kesulitan pasca persoalan timah yang merembet kemana – mana saat ini . 

“Ini nyaris kondisi sekarang kita masyarakat tidak merasakan Babel ini ada pemerintah daerahnya, sepertinya Pemda Babel ini sudah bubar dan masyarakat dilepas, dibiarkan berjuang sendiri seperti anak ayam kehilangan induk, apa tidak malu Pemda Babel selemah ini. Satu kata untuk Pemda Babel lemah tak berdaya,  seperti hidup menunggu mati saja,” tutup Beliadi.

(Jek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *