Beliadi Soroti Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Babel : Pemda Ngapain?
PANGKALPINANG,BERITACMM.COM
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) per bulan Mei 2024, berhasil menduduki posisi pertama sebagai provinsi dengan catatan inflasi terendah secara nasional yakni hanya 1,25 persen.
Kendati begitu, hal ini tentu tidak sepatutnya dapat benar-benar dibanggakan. Pasalnya, daya beli masyarakat di Negeri Serumpun Sebalai sangatlah rendah.
Bahkan lebih mirisnya, pertumbuhan ekonomi Babel tercatat paling buruk untuk di bagian Pulau Sumatra.
Menyikapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Babel Beliadi merasa miris, dengan euforia yang dimunculkan pihak eksekutif lantaran mampu meraih angka inflasi terendah se-nasional. Padahal, rendahnya daya beli masyarakat saat ini menunjukan betapa buruknya pertumbuhan ekonomi di Babel.
“Pemprov Babel senang dengan inflasi terendah yang di sandang babel saat ini, inilah akibat tidak bisa membaca keadaan, pasrah dengan ekonomi Babel saat ini. bukan inflasi yang redah tapi daya beli masyarakat menurun,” kata Beliadi.
“Jika kita ambil angka tertinggi misalkan 100, nah saat ini Babel daya beli-nya turun ke angka 30-25, akibat kemampuan daya beli menurun pelaku usaha banting harga karena tidak laku. Sudah banting harga pun masih tidak ada yang membeli ini keadaan pasar yang sebenarnya, bukan pengendalian inflasi yang bagus tapi pertumbuhan ekonomi yang sangat rendah di bawa 2 persen,” terang Ketua DPC Partai Gerindra Beltim ini, dengan nada kesal.
Untuk itulah, dirinya meminta kepada pihak Pemerintah Babel agar lebih jeli dalam menentukan kebijakan, karna rendahnya pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat saat ini bukanlah sesuatu yang pantas dibanggakan.
“Kita sama-sama tau imbas penegakan hukum di sektor pertimahan meluluh lantakkan perekonomian babel dan sampai saat ini belum ada kiat-kiat nyata dari pemerintah untuk mengatasi kondisi ini. maka sekali lagi jangan salah membaca data real di masyarakat, jika keadaan ini terus memburuk bukan mustahil pertumbuhan ekonomi Babel bulan kedepan akan minus,” imbuhnya.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengakui adanya penurunan daya beli masyarakat. Hal itu tak terlepas dari dampak penurunan pertumbuhan ekonomi Babel saat ini.
Demikian hal itu disampaikan Plh. Pj Gubernur Fery Afriyanto, usai memimpin langsung rakor pengendalian inflasi menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H, di Ruang Pasir Padi, Selasa (11/06/2024).
“Mengingat pertumbuhan ekonomi kita yang rendah saat ini, hal ini secara langsung berpengaruh pada daya beli masyarakat yang juga ikut menurun” jelasnya.
Terkait dengan pertumbuhan ekonomi Babel yang paling rendah di Sumatera, lanjut Ferry, pihaknya akan selalu mengupayakan untuk mencari solusi terbaik.
Bersama dengan Pj. Gubernur dan Forkompinda juga akan melakukan pembahasan lebih lanjut untuk mencari solusi terbaik dalam mengembalikan pertumbuhan ekonomi Babel.
“Semua sektor didorong terutama yang perlu kita dorong lebih tinggi lagi terkait dengan pertambangan kita tetap mengutamakan kegiatan sektor pertambangan melalui peraturan perundang-undangan, kita koordinasikan dengan kementerian terkait hal itu dan pihak-pihak dari pemerintah di usaha pertambangan sehingga dapat dilakukan secara optimal. Selain usaha pertambangan perkebunan juga didorong,” katanya.
(Jek)