PT Timah Tbk Lestarikan Ekosistem Pesisir dengan Restocking Kepiting Bakau
Pangkalpinang,BERITACMM.com
Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan merupakan komitmen PT Timah Tbk untuk menjaga kelangsungan proses bisnis perusahaan. Untuk itu, PT Timah Tbk secara konsisten melakukan reklamasi pascatambang.
Anggota holding Industri Pertambangan MIND ID ini melakukan penambangan darat dan laut sehingga reklamasi dan pengelolaan lingkungan juga dilakukan di darat dan di laut.
Emiten berkode TINS ini melakukan reklamasi laut dengan merendam karang buatan, restocking cumi-cumi, monitoring kualitas air laut, penanaman mangrove, pembuatan abrasion barrier, dan restocking kepiting bakau.
Reklamasi laut yang dilakukan PT Timah Tbk merupakan komitmen PT Timah Tbk dalam mendukung pelestarian ekosistem bawah laut dan pesisir serta mendukung wisata bawah laut.
Selain itu, untuk mendongkrak perekonomian masyarakat nelayan, PT Timah Tbk juga melakukan restocking kepiting bakau yang digelar di Kundur, Provinsi Kepulauan Riau.
Restocking kepiting bakau dilakukan oleh PT Timah Tbk sebagai upaya untuk memperkaya habitat kepiting bakau di kawasan mangrove. Selain menjaga ekosistem pesisir, nantinya dapat berdampak ekonomi bagi nelayan.
“Program reklamasi laut yang dilakukan PT Timah Tbk banyak bentuknya, seperti penenggelaman terumbu buatan. Tahun ini PT Timah Tbk berencana menenggelamkan 1.920 unit terumbu buatan. Selain itu, restocking kepiting bakau, pemantauan kualitas air laut,” ujar Kepala Divisi Corporate Communications PT. Timah Tbk, Anggi Siahaan.
Anggi mengatakan, pengelolaan lingkungan berkelanjutan merupakan komitmen PT Timah Tbk untuk menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia yang ramah lingkungan.
Program reklamasi laut yang dilakukan PT Timah Tbk juga melibatkan masyarakat. Bahkan kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat. Disampaikan Kepala Desa Nelayan Gemuruh H. Idrus, pihaknya sangat mendukung kegiatan restocking kepiting bakau, karena akan berdampak langsung bagi mereka.
“Saya merasa senang dan sangat mendukung program restocking benih kepiting bakau. Sebagai nelayan, kami sangat senang karena nantinya akan berdampak positif bagi kami, selain itu lingkungan sekitar pasti terjaga dengan baik,” ungkapnya.
Selain itu, ia mengatakan kepiting bakau merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Apalagi permintaan saat ini cukup banyak seiring dengan pertumbuhan restoran seafood.
“Kita tahu bahwa saat ini masyarakat sangat menyukai seafood, terutama kepiting yang sudah menjadi makanan wajib dalam masakan seafood selain udang dan cumi, dan saat ini sudah banyak restoran seafood,” ujarnya.
Tahun ini, PT Timah Tbk berencana merestock 1.400 ekor kepiting bakau dan 600 ekor sudah terealisasi di Pantai Kundur. (*)