BeritaDaerahNasional

Protes Akses Jalan Ditutup, Warga Mendo Tuntut Ketegasan Aparatur Desa

Bagikan Berita

Mendo,BERITACMM.com

Pulahan Warga Desa Mendo, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, memprotes keras adanya pemasangan portal yang membentang dijalan penghubung antara Desa Mendo dengan Desa Rukam.

Padahal, menurut Perwakilan Masyarakat Mendo, Tengku Yunus mengatakan, jalan yang diduga diportal/ditutup oleh salah satu perusahaan ini merupakan jalan umum milik desa, yang sehari-hari digunakan oleh masyarakat.

Dimana hal itu juga dipertegas dengan adanya bukti Surat Pernyataan Kepala Desa nomor :  032/226/19.01.04.2024/2023, yang ditandatangani langsung oleh Kepala Desa Mendo Isa Susanto, tertanggal 08 Mei 2023.

Dimana isi dalam surat pernyataan tersebut menyebutkan : Dengan ini saya selaku Kepala Desa Mendo menyatakan bahwa pembangunan jalan yang ada lelap murong adalah jalan desa sepanjang -+ 500 meter yang telah dibuat oleh PT SMAL dan digunakan kedua belah pihak dan seluruh masyarakat yang beraktivitas di wilayah tersebut demi kepentingan dan kebersamaan antara kedua belah pihak dan masyarakat lainnya. Mohon kepada semua pihak untuk tidak mengganggu, merusak jalan desa tersebut, apabila surat pernyataan tidak diindahkan maka saya selaku Kepala Desa Mendo berhak untuk mengambil tindakan tegas. Ditandatangani oleh Kades Isa Susanto, 08 mei 2023.

“Namun kenyataannya yang pada Jumat lalu kami laporkan kepada pihak desa, (tapi-red) pihak desa tetap membiarkan. Jumat kemarin kami juga laporkan ke BPD, BPD tetap membiarkan jadi kami sebagai masyarakat sangat kesal dengan hal ini,” ungkap Tengku, saat menggelar aksi protes bersama puluhan masyarakat lainnya, Sabtu (12/08/2023).

Dengan diportal/ditutupnya akses jalan itu, lanjut Tengku, banyak sekali masyarakat Desa Mendo yang dirugikan. Pasalnya, jalan penghubung antara Desa Mendo dengan Desa Rukam itu merupakan jalan alternatif untuk memangkas jarak tempuh masyarakat, yang semulanya 11 KM kini hanya berjarak 3 KM saja.

“Kami tidak menyukai, tidak menyenangkan bahwa adanya pemortalan jalan desa ini, karna tentu menghambat masyarakat kami yang beraktivitas, karna ada masyarakat kami yang berkebun di wilayah ini, (dan-red) lewat jalan ini lah,” tegasnya.

Selain itu, diungkapkan Tengku, berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat bahwa pemortalan/penutupan jalan tersebut juga belum lama dilakukan.

Namun terlepas dari hal itu, pihaknya tetap menuntut ketegasan dari aparatur desa Mendo, agar dapat menindak oknum yang telah menutup akses jalan bagi masyarakat tersebut, seperti yang telah tercantum jelas dalam surat pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak desa.

“Kami minta ketegasan kepala desa, sesuai dengan surat pernyataan yang dikeluarkan dan ditandatanganinya, disitu tertulis jelas akan ditindak secara tegas,” pungkasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah oleh awak media melalui pesan WhatsApp, Kepala Desa Mendo Isa Susanto, belum memberikan keterangan apapun.

Bahkan, saat dihubungi melalui telepon seluler, Kepala Desa Isa Susanto juga tidak menjawab dan hanya terdengar nada sambung saja.

Disisi lain, pihak PT SAML melalui Kepala Humas Purnomo, ketika dikonfirmasi membenarkan, bahwasannya jalan yang dibangun tersebut atas permintaan masyarakat setempat.

“Iya benar, perusahaan kami yang membangun jalan itu atas permintaan masyarakat. Dan sebagai bagian dari respon sosial kepada masyarakat dari perusahaan,” tutupnya.

(JK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *