Bukan Tiongkok, Ini Negara yang Paling Besar Menggelontorkan Uang Investasi ke Babel
PANGKALPINANG,BERITACMM.COM
Realisasi investasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada tahun 2023 tembus di angka Rp 9,033 Triliun rupiah.
Jumlah tersebut didapati dari dua sektor, yakni Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 1,072 Miliar dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 7,961 Triliun.
Kepala DPMPTSP Provinsi Kep Babel, Darlan mengungkapkan, bahwasannya memang ada beberapa negara asing yang telah melakukan investasi ke Negeri Serumpun Sebalai ini diantaranya, Hongkong, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, dan Tiongkok.
Dari kelima negara asing tersebut, lanjut Darlan, tercatat negara Hongkong menjadi negara yang paling besar melakukan investasi di Babel dengan total investasi senilai Rp 418.564,7 Juta.
“Kedua yakni Korea Selatan dengan total Rp 240.158,1 juta. Malaysia Rp 175.282,3 juta. Singapura Rp 103.008 juta dan RR Tiongkok Rp 37.484 juta,” kata Darlan, diruang kerjanya, Rabu (07/02/2023).
Angka investasi negara asing di Babel ini memang terbilang belum cukup membanggakan, namur menurut Darlan, pihaknya terus berupaya meningkatkan angka investasi di Babel.
Semisalnya dengan menawarkan kawasan-kawasan khusus untuk para investor agar dapat berinvestasi seperti KEK Tanjung Kelayang dan Kawasan Industri Sadai (KIS).
“Pokoknya lahannya sudah Clear and Clean, tinggal investornya datang ke pengelola KEK bahwa mau berinvestasi. Nanti pola Master Plan-nya sudah mereka siapkan, nanti tinggal perjanjian antara pengelola dan investor apa mau bangun hotel ataupun resort,” terangnya.
“Kalo di KIS lebih kepada industri, Master Plan-nya itu untuk hilirisasi, misalnya karet menjadi ban, hilirisasi silica kaca menjadi kaca, hilirisasi timah menjadi tins solder, satu lagi hilirisasi CPO menjadi minyak goreng, itu sudah disiapkan zona-zonanya,” sambung Darlan.
Kedepan juga lanjut Darlan, pihaknya akan terus mendorong adanya kawasan baru agar dapat menarik minat Investor untuk berinvestasi, salah satunya Kawasan Industri Tanjung Ular di Kabupaten Bangka Barat, hal ini dapat dipertimbangkan lantaran kawasan tersebut sudah masuk dalam RPJMD Kabupaten Bangka Barat teruntuk beberapa tahun nanti.
“Kawasan tanjung ular sudah punya pelabuhan yang representatif , yang mendukung untuk ekspor. Terus juga ada rencana pengembangan pantai timur sungailiat sebagai kawasan pariwisata,” jelasnya.
(Jek)