Festival Perang Ketupat Dipadati Warga, Wabup : Budaya Ini Harus Terus Dilestarikan
TEMPILANG,BERITACMM.COM
Festival Perang Ketupat yang dilaksanakan di Pantai Pasir Kuning, Kecamatan Tempilang, Minggu (03/03/2024) ramai didatangi masyarakat.
Ada berbagai rangkaian kegiatan yang dilakukan pada acara tahunan disetiap bulan ruah atau Sya’ban sebelum tiba Ramadan ini, seperti Ngancak, Penimbongan dan Taber Batas kampung pada malam Nisfu Sya’ban nanti.
Bahkan, sebelum perang ketupat dilakukan, sejumlah pertunjukan adat ditampilkan mulai dari tarian selamat datang hingga tradisi Selawang Setuson atau Nganggung.
Sedangkan, pada puncak acara, puluhan pria dan wanita yang mengenakan seragam silat hitam berkumpul di tengah lapangan. Mereka saling rebutan ribuan ketupat, untuk saling dilemparkan kepada satu sama lain, Riuh peserta dan penonton pun terasa di tengah acara.
Tak hanya itu, perang ketupat juga dilakukan oleh para tamu dari kalangan pejabat untuk semakin menyemarakan festival tersebut, dan terakhir perang ketupat dilakukan antar masyarakat setempat.
Pada kesempatannya, Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming mengatakan, setiap tahun perang ketupat dilaksanakan dengan tujuan menjalin silaturahmi menjelang ibadah puasa pada bulan Ramadan.
“Bagaimana orang terdahulu, melestarikan kebudayaan ini, dari sisi keagamaan dan sebagainya, mempertahankan adat istiadatnya. Tidak berpengaruh adat dari luar. Boleh kita menggunakan teknologi, tetapi tetap berpegang teguh dengan adat istiadat lokal,” katanya.
Diterangkannya, festival perang ketupat merupakan tradisi turun menurun penduduk asli Tempilang yang diperkirakan sudah ada sejak tahun 1800. oleh karna itu pula, menurutnya festival tersebut harus terus dilestarikan hingga ke generasi-generasi yang akan datang.
“Kedepan kita harus benar-benar serius, terutama untuk dapat mendatangkan wisatawan bukan hanya lokal, tetapi mancanegara. Kedepan kita perkuat lagi dari pendanaan dan seni budayanya,” tutup Bong Ming Ming.
(KR/CMM)