DaerahBeritaNasionalPemerintahan

Tingkatkan Pelayanan Terhadap Publik, Kejati Babel Luncurkan Aplikasi Sepradek

Bagikan Berita

Pangkalpinang,BERITACMM.com

Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung (Kejati Babel) meluncurkan aplikasi ‘Sepradek’. Aplikasi ini tentang mekanisme kerja teknis dan administrasi pengamanan pembangunan strategis daerah.

Kepala Kejati Babel, Daru Tri Sadono mengatakan, dengan dilaunchingnya aplikasi spradek ini dalam rangka meningkatkan pelayanan publik yakni memberikan kemudahan bagi instansi yang meminta pengawalan pembangunan strategis.

“Jadi tidak harus selalu datang ke Kejati, tapi bisa melalui aplikasi spradek tadi. Justru komunikasi lebih cepat dan produktif, sehingga persoalan yang diprediksi dengan cepat bisa diantisipasi,” kata Daru, di Kejati Babel, Rabu (13/4/2022).

Dalam hal ini, lanjut Daru, perlunya dukungan personil yang memiliki kompetensi yang tepat, kemudian sarana prasarana (Sarpras) yang selalu siap.

“Di sini tentu kita harus konsisten, tidak bisa hanya hari-hari pertama, terus dijaga. Dengan peluncuran aplikasi spradek ini semakin menegaskan bahwa kami memiliki status WBBM, bagaimana kita selalu memiliki inovasi yang produktif dalam mengoptimalisasi pelayanan publik,” jelasnya.

Dia berharap, dengan adanya aplikasi spradek ini pekerjaan-pekerjaan dilaksanakan sejak dari awal hingga akhir lebih terukur, kemudian ada komunikasi yang cepat dan tepat yang ujungnya pekerjaan strategis sesuai dengan spesifikasi dan waktu yang tepat.

“Karena ada pekerjaan, dia tidak minta pengawalan dari kejaksaan ternyata pekerjaan itu, di sana ditemukan beberapa kejanggalan bahkan kebohongan dalam pekerjaannya. Bahkan dalam proses pelaksanaan lelangnya, walaupun kita tidak masuk mencampuri lelangnya, tapi kita mengawal,” tegasnya.

Melalui aplikasi spradek ini, kata dia, sistem pengawalan juga dilakukan secara online dan offline.

“Utamanya kita melakukan secara online, tentu perjumpaan dan diskusi tidak selalu bisa dilakukan secara online, kadang-kadang harus secara langsung supaya lebih efektif, sehingga diskusi-diskusi mudah dicerna. Karena penyampaian data juga harus lebih tepat dilaksanakan secara online,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *