BeritaDaerahEkonomi BisnisNasionalPemerintahan

Sempat Masuk Zona Merah, Harga TBS Kelapa Sawit Mulai Merangkak Naik!

Bagikan Berita

Pangkalpinang,BERITACMM.com

Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di kalangan mitra dan plasma kembali mengalami kenaikan untuk bulan September 2022 ini.

Berdasarkan hasil rapat perhitungan Indeks “K” dan penetapan harga pembelian TBS kelapa sawit produksi pekebun di Provinsi Bangka Belitung, harga TBS kelapa sawit mengalami kenaikan dikisaran Rp 394 hingga Rp 481 untuk bulan ini, naik sekian ratus rupiah ketimbang pada bulan Agustus 2022 lalu.

Dalam hal ini, Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov Babel, Haruldi mengatakan, terus meningkatnya harga TBS kelapa sawit ini merupakan kabar yang cukup mengembirakan.

Menurutnya, salah satu faktor yang membuat harga TBS kelapa sawit mulai menunjukan gairahnya ini yaitu pembukaan kembali ekspor CP0 oleh pemerintah.

“Kita mulai merangkak walaupun belum seperti dulu, tapi alhamdulillah setidaknya sedikit memberi harapan kepada petani yang ada di Babel,” ungkap Haruldi kepada beritacmm.com di ruang kerjanya, Rabu (14/09/2022).

Selain itu, Pihaknya juga tak menampik bahwa pada bulan agustus 2022 lalu harga TBS kelapa sawit di Negeri Serumpun Sebalai sempat berada di zona merah secara nasional, lantaran harga TBS yang tak menyentuh di angka Rp 1500.

“Secara nasional kita di zona merah, karna masih harga di bawah Rp 1500 bulan lalu, tetapi alhamdulillah pasca kenaikan harga ini kita masuk dalam zona hijau,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dijelaskan Haruldi, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Babel mencatat harga TBS kelapa sawit umur 3 tahun pada Agustus lalu dengan harga Rp.1.326 sedangkan pada September naik menjadi Rp.1.720.

Sementara harga TBS kelapa sawit umur 10-20 tahun pada Agustus lalu di harga Rp.1.599 pada September naik menjadi Rp.2.080. Ia menegaskan, harga ini hanya berlaku satu bulan, yakni dimulai 1-30 September 2022.

“Kenapa sebulan sekali, pertama karena personil kita masih terbatas, kemudian kita ada wacana dua Minggu sekali mau menetapkan harga TBS supaya harga Minggu ke Minggu berikutnya tidak terlalu selisih yang jauh. Kemudian kita kalo mau merubah volume berapa kali tentunya SK ditetapkan harus kita rubah,” tutur Kabid Perkebunan tersebut.

Dia menjelaskan, penyuplai data harga kelapa sawit ini sebelumnya dari 14 perkebunan kelapa sawit (PKS) saat ini menjadi 26 PKS di Babel.

“Tentunya ini akan kita masukkan semua, sehingga harga itu lebih fair di masyarakat,” pungkasnya.

(Jek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *