BeritaDaerahNasionalPendidikan

Tantangan Dunia Pendidikan di Era 5.0

Bagikan Berita

Pangkalpinang,BERITACMM.com

Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB) Prof. Dr. Ibrahim. S.Fil, M.Si mengungkapkan, bahwa saat ini memang ada beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh para tenaga pendidik maupun para murid di Era 5.0 ini.

Dimana salah satunya yakni tantangan disrupsi teknologi yang dinilai semakin kompleks. Selain itu, menurut Ibrahim, sistem didunia pendidikan saat ini juga seringkali tidak fleksibel, namun disisi lain dunia menginginkan perubahan yang begitu cepat.

“Tantangan disrupsi teknologi semakin kompleks, adaptasi kita dituntut untuk lebih cepat dan presisi. Pendidikan dihadapkan pada sistem yang seringkali tidak luwes sementara dunia berubah dengan cepat,” ucapnya kepada Beritacmm.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (02/05/2023).

“Kurikulum harus senantiasa up to date, sedangkan pendidik pun dituntut untuk menyesuaikan diri dengan anak-anak yang ingin berubah cepat dan pembelajar inovatif,” sambung Ibrahim.

Hal itu pun, lanjut Ibrahim, seringkali menjadi gap antara tenaga pendidik dan peserta didik sangat terbentang.

Oleh karena itu pula, menurutnya, kebijakan didunia pendidikan saat ini harus dikaji ulang dan didesain secara fleksibel.

“Di sisi lain, afirmasi kebijakan (juga-red) harus tepat, salah satunya adalah dengan beasiswa dari pemerintah daerah,” tegasnya.

Tak sampai disitu, rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) di Babel hingga saat ini, juga tak luput dari sorotan pihaknya. Namun terlepas dari itu semua, Ibrahim mengajak semua komponen untuk bersama melakukan edukasi kepada potensi peserta didik agar angka pendidikan tinggi bisa semakin meningkat.

“Tak bisa dipungkiri bahwa Mindset orang tua dan peserta didik menjadi tantangan tersendiri. Alam Babel yang serba kaya menjadi potensi jebakan jika cara pandang orangtua tidak visioner. Perlu edukasi bersama agar Mindset orang tua dan siswa dapat lebih berorientasi kebutuhan jangka panjang,” pungkas Rektor UBB ini.

Diketahui, Peringatan Hardiknas yang diperingati setiap tanggal 2 Mei itu, pada tahun ini mengusung tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”.

Tema tersebut mencerminkan semangat perubahan yang positif dalam dunia pendidikan di Indonesia, serta menunjukkan upaya untuk memperkuat Merdeka Belajar sebagai sebuah program penting dalam pendidikan nasional.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Pj Gubernur Suganda menyebutkan bahwa selama tiga tahun terakhir, banyak terjadi perubahan besar di sektor pendidikan.

Mulai dari para siswa yang dapat lebih tenang terkait aktivitas pembelajarannya karena dinilai lebih holistik oleh gurunya sendiri, para kepala sekolah yang semakin mudah memonitor kualitas pendidikan di sekolahnya, para guru yang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka, hingga perluasan program beasiswa ke jenjang perguruan tinggi yang lebih terbuka.

(Jek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *