Pelaku Usaha Menjerit, Beliadi Minta OPD Dorong Penambahan Rute Penerbangan ke Belitung
PANGKALPINANG,BERITACMM.COM
Lagi dan lagi, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Beliadi, menerima laporan yang kurang mengenakan dari para pelaku usaha dibidang pariwisata yang ada di Babel, khususnya yang berada di Belitung.
Kali ini, para pelaku usaha tersebut menjerit lantaran sedikitnya rute penerbangan menuju Pulau Belitung, yang kemudian berimbas terhadap sepinya kunjungan para wisatawan ke tempat-tempat pariwisata yang ada.
Tak hanya itu, hal ini juga berimbas terhadap para pelaku usaha perhotelan, dimana menurut informasi yang diterima bahwasanya jumlah keterisian kamar berbanding jauh dengan ketersediaan kamar yang ada saat ini.
“Melihat kondisi Pariwisata Babel dan tranportasi ke Belitung, dalam hal ini jumlah penerbangan dari informasi yang saya dapat dari pelaku pariwisata belitong di mana ketersedian kamar hotel, homestay dan penginapan yang ada di belitung hampir 2000 kamar. dengan penerbangan cuma empat (4) ini jelas tidak berbanding dengan jumlah kamar yang akan terjual,” kata Beliadi kepada media Berita CMM, Rabu (01/11/2023).
Selain itu, berdasarkan informasi yang dia terima, jumlah penumpang penerbangan tujuan Belitung selalu penuh. Oleh karnanya, Beliadi meminta pada OPD terkait seperti Dinas Perhubungan Babel untuk dapat melobi jumlah rute penerbangan ke Belitung dan lebih peka terhadap kondisi para pelaku pariwisata saat ini.
“Saya meminta Dinas Perhubungan bisa melobi maskapai untuk menambah 5 sampai dengan 6 penerbangan lagi, terkhusus Belitung. Jika tidak pegusaha hotel akan terus merugi padahal mereka saat ini pengerak besar perekonomian di Belitung,” tegas Politisi Fraksi Partai Gerindra Dapil Belitung Timur ini.
Selain itu, Beliadi juga menyinggung Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparbudkepora) Babel, yang hingga saat ini belum terlihat gerakan kuat untuk mempromosikan tempat pariwisata yang ada di Babel.
Dirinya berharap, ada suatu gerakan kuat dari dinas terkait untuk mempromosikan tempat-tempat pariwisata yang ada sehingga dapat memberikan manfaat besar bagi para pelaku usaha dibidang pariwisata. Seperti yang telah dilakukan oleh daerah-daerah lain yang ada di Indonesia.
“Misal dilakukan oleh Kabupaten Probolinggo di daerah prawirotaman dian, disana dibuat turis informasi dengan memajang foto gunung bromo dan daftar maskapai, hotel, sewa kendaraan, kuliner dan lain-lain yang ada di sana, juga daerah Sumatara Utara , Sulawesi Utara, NTB, NTT, dan lain sebagiannya juga ada,” jelasnya.
“Coba Pemprov Babel juga buka turis informasi di Braga satu, di Malioboro satu, di Kute Bali satu, pajang foto-foto destinasi wisata disana dan penjelasan tetang hotel, maskapai, sewa kendaraan, dan lain-lain untuk meningkatkan promosi wisata karena saya melihat sendiri wisatawan ngantri untuk bertanya mendapatkan informasi,” sambung Wakil Ketua DPRD Babel ini.
Menurut Beliadi, pembukaan loket untuk informasi para turis sangatlah penting untuk meningkat nilai jual, walaupun disisi lain telah tersedia didunia digital informasi-informasi terkait tempat wisata.
“Nilai jualnya atau nilai promosinya akan beda dengan kita membuka loket turis informasi di tempat-tempat yang wisatanya ramai tinggal kita sewa tempat 3×3 meter pun cukup. Taruh ASN satu orang dan honorer dua yang jaga yang fasih berbahasa inggris, anggarkan juga tempat tinggal mereka ditempat kita buka turis informasi tersebut,” tuturnya.
“Suruh mereka buat laporan tiap hari yang tugas di situ (loket turis), seperti ada melayani berapa orang turis setiap hari, yang konsultasi wisata ke Babel atau sekedar mancari informasi. bila perlu gandeng swasta juga untuk jadi sponsor kegiatan tersebut ajak Bank Sumsel Babel, Bank-Bank BUMN, perusahaan perkebunan, pertambangan dan swasta lainkan bisa,” sambungnya.
Lebih lanjut, dirinya juga tak menampik bahwasannya keberadaan loket bagi para turis telah tersedia di Bandar Udara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin Kabupaten Belitung.
Namun, tampilan loket tersebut masih jauh dari yang diharapkan dan tidak sama sekali memberikan kesan yang menarik.
“Ada saya lihat dibuat di Bandar Udara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin Kabupaten Belitung tapi tampilanya ‘mantak’ tidak ada menarik-menariknya. Nanti kalau buat turis informasi di tempat wisata desainnya dilelang ke kreatif desain agar menarik dan tempatkan foto tempat wisata mana yang akan dipajang dan lain-lain, begitu seharusnya,” imbuh Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Belitung Timur ini.
Lebih jauh, dirinya juga meminta dinas terkait untuk dapat mengimplementasikan masukan yang telah disampaikan ini.
“Coba kerjakan satu tahun dulu liat manfaatnya, tidak sampai Rp 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah) per tahun buka tempat yang saya sarankan ini,” pungkas Beliadi.
(Jek)